Koreksi Pernyataan: “Kami Tidak Takut Korona, Kami Hanya Takut Allah”
Kami mendengar ungkapan atau ceramah yang intinya berkata: “Kami tidak takut korona, kami hanya takut kepada Allah” atau membuat tagar di dunia maya #kamitidaktakutkorona, kemudian tetap jalan-jalan dan berkumpul dengan manusia massa yang banyak.
Hal ini perlu diluruskan, karena dalam pelajaran TAUHID dibahas tentang “rasa takut atau khauf dan macam-macamnya”.
Ada yang namanya “khauf thabi’iy” yaitu takut karena tabiat manusia. Rasa takut tertular wabah korona adalah wajar dan tabiat manusia. Ini tidaklah mengapa dan tidak perlu dipertentangkan dengan “takut kepada Allah”.
Dalilnya sebagaimana Nabi Musa takut,
Allah berfirman,
فأصبح في المدينة خائفا يترقب
“Karena itu, jadilah Musa di kala itu merasa takut menunggu-nunggu dengan takut khawatir (akibat perbuatannya)” (QS. Al-Qashash: 18).
Rasa
takut terhadap korona yang tercela adalah takut yang berlebihan karena mungkin
termakan berita yang tidak valid atau hoax, sehingga takut berlebihan sampai
memborong makanan dan mengungsi ke gunung-gunung
Untuk selebihnya,
silahkan baca lengkap tulisan kami dengan judul:
“Macam-Macam “Rasa Takut”
Dalam Pelajaran Tauhid”
https://muslim.or.id/37511-macam-macam-rasa-takut-dalam-pelajaran-tauhid.html
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com