Mengobati Kecemasan dengan Shalat Tahajjud

[Rubrik: Faidah Ringkas]
Banyak orang bertanya, apakah rutin melaksanakan shalat tahajjud dapat menyembuhkan gangguan kecemasan atau anxiety? Jawabannya: iya, bisa menjadi sebab ketenangan, namun bukan satu-satunya jalan yang harus ditempuh.
Shalat tahajjud adalah bentuk curhat spiritual antara seorang hamba dan Rabb-nya. Di saat dunia terlelap, seorang mukmin berdiri sendiri dalam keheningan malam, mencurahkan isi hati kepada Allah. Suasana ini menghadirkan ketenangan luar biasa, karena seorang hamba merasa didengar, dipahami, dan dikuatkan oleh Dzat Yang Maha Mengetahui segala isi hati. Allah berfirman:
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya; mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. As-Sajdah: 16)
Orang-orang yang bangun di sepertiga malam merasakan nikmatnya munajat, hingga jiwanya menjadi tenang dan tenteram. Demikian pula beramal kebaikan secara umum akan mendatangkan ketenangan dan kehidupan yang baik. Allah berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ
“Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS An-Nahl: 97)
Inilah yang disebut sebab syar’i yaitu sebab yang ditetapkan oleh syariat untuk menenangkan hati dan menguatkan jiwa.
Namun Islam tidak berhenti di situ. Selain sebab syar’i, ada pula sebab kauni yaitu sebab yang bersifat duniawi dan rasional. Artinya, seseorang juga harus mencari dan mengatasi akar penyebab kecemasannya.
Jika kecemasan muncul karena lilitan utang, maka solusinya bukan hanya shalat malam, tetapi juga menyusun langkah nyata untuk melunasinya. Jika kecemasan timbul karena masalah keluarga, maka perlu ada komunikasi dan musyawarah yang baik untuk menyelesaikannya.
Shalat malam akan menenangkan hati, sementara ikhtiar nyata akan menyelesaikan masalah dan menenangkan pikiran. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Maka, bagi siapa pun yang dilanda kegelisahan, bangunlah di sepertiga malam untuk menenangkan hati di hadapan Allah, lalu siang harinya gunakan akal dan tenaga untuk menuntaskan sebab-sebab kecemasan.
Artikel www.muslimafiyah.com
Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
(Alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta)



