Lingkungan Yang Baik Dekat Dengan Masjid
Allah Azza wa Jalla memerintahkan kita agar mencari lingkungan yang baik dan berkumpul dengan orang-orang yang sholeh:
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻛُﻮﻧُﻮﺍ ﻣَﻊَﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻗِﻴﻦَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur).” (QS. At-Taubah: 119).
Muhammad bin Umar Ar-Raziy rahimahullahu menafsirkan ayat ini berkata,
ﻛُﻮﻧُﻮﺍ ﻣَﻊَ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻗِﻴﻦَ ﺃَﻣْﺮٌ ﺑِﻤُﻮَﺍﻓَﻘَﺔِ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻗِﻴﻦَ، ﻭَﻧَﻬْﻲٌ ﻋَﻦْ ﻣُﻔَﺎﺭَﻗَﺘِﻬِﻢْ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﻣَﺸْﺮُﻭﻁٌ ﺑِﻮُﺟُﻮﺩِ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻗِﻴﻦَ
“Allah memerintahkan agar mencocoki orang-orang Shadiq dan melarang jauh/berpisah dengan mereka, oleh karena itu dipersyaratkan adanya sekelompok orang-orang yang shadiq [dalam suatu masyarakat]” (Mafaatihul Ghoib Tafsir Ar-Roziy 16/167 , Dar Ihya’ At-Turats, cet. ke-3, 1420 H, Asy- Syamilah)
Salah satu lingkungan yang baik adalah dekat dengan masjid yang merupakan pusat kegiatan umat islam sebagaimana di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, perhatikan juga perkataan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dalam Al-Quran,
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﻜَﻨْﺖُ ﻣِﻦْ ﺫُﺭِّﻳَّﺘِﻲ ﺑِﻮَﺍﺩٍ ﻏَﻴْﺮِ ﺫِﻱ ﺯَﺭْﻉٍ ﻋِﻨْﺪَ ﺑَﻴْﺘِﻚَ ﺍﻟْﻤُﺤَﺮَّﻡِ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻟِﻴُﻘِﻴﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ
“Yaa robb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat.” (QS. Ibrahim: 37)
Seharusnya kita meneladahi kekasih Allah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang tujuannya menempatkan keturunannya dekat dengan baitullah agar keluarga kita menjadi Ahli tauhid dan dapat beribadah.
Tafsir “agar mendirikan shalat” dijelaskan oleh Syaikh As-Sa’diy Rahimahullahu,
ﺍﺟﻌﻠﻬﻢ ﻣﻮﺣﺪﻳﻦ ﻣﻘﻴﻤﻴﻦ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻷﻥ ﺇﻗﺎﻣﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﻦ ﺃﺧﺺﻭﺃﻓﻀﻞ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ﻓﻤﻦ ﺃﻗﺎﻣﻬﺎﻛﺎﻥ ﻣﻘﻴﻤﺎ ﻟﺪﻳﻨﻪ
“yaitu supaya Allah menjadikan keturunannya sebagai ahli tauhid yang mendirikan shalat karena shalat merupakan ibadah yang paling khusus dan afdhol. Barangsiapa yang menegakkan shalat maka ia menegakkan agamanya.” (Taisir Karimir Rohman Fi Tafsir Kalamim Mannan hal 402, cetakan pertama, Dar Ibnu Hazm)
Demikian semoga bermanfaat
@Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan follow twitter