Ternyata Kita Dighibahi dan Diomongkan di Belakang
[Rubrik: Faidah Ringkas]
Ketika kita tahu ternyata kita dighibahi, tentu kita sakit hati, marah, bahkan emosi.
Tetapi hakekatnya kita harus tetap tenang ketika kita dighibahi.
Mengapa? Karena kita akan mendapat pahala tanpa beramal, karena pahala orang yang menghibahi kita akan diberikan kepada kita.
Kemudian selanjutnya ghibah ini hanya kata-kata saja, bukan pedang dan bukan pula sebuah pengaruh sehingga kita harus percaya kepada diri kita.
Dan kemudian sebenarnya yang menghibah itu lebih sengsara, waktunya habis untuk mengghibah kita.
Dan yang lebih parah lagi di hari kiamat dia akan bernasib tragis karena memberikan yang paling mahal di akhirat yaitu pahala kepada yang dibenci.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : أَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ ؟ قَالُوْا : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ، فَقِيْلَ : أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخْيْ مَا أَقُوْلُ ؟ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “’Tahukah kalian apa itu ghibah?’ Lalu sahabat berkata: ‘Allah dan rasulNya yang lebih tahu’. Rasulullah bersabda: ‘Engkau menyebut saudaramu tentang apa yang dia benci’. Beliau ditanya: ‘Bagaimana pendapatmu jika apa yang aku katakan benar tentang saudaraku?’ Rasulullah bersabda: ‘jika engkau menyebutkan tentang kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah ghibah tentang saudaramu dan jika yang engkau katakan yang sebaliknya maka engkau telah menyebutkan kedustaan tentang saudaramu.’” (HR. Muslim no. 2589)
Artikel www.muslimafiyah.com
Asuhan dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK.
(Alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta)