AqidahFiqhManhaj

Bolehkah Berdoa Agar Kelak Tidak Mendapat Bidadari Di Surga dan hanya berdua dengan istri?

Dalam beberapa nash Al-Quran dan As-Sunnah, laki-laki yang masuk surga kelak akan mendapatkan bidari di surga, bahkan mereka sudah menanti laki-laki tersebut di surga.  Mengenai hal ini Silahkan baca lebih lanjut: Mengapa laki-laki disiapkan bidadari sedangkan wanita tidak disiapkan bidadara?

Salah satu dalil mengenai hal ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُؤْذِي امْرَأَةٌ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا ؛ إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ : لاَ تُؤْذِيْهِ قَاتَلَكِ اللهُ ؛ فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكِ دَخِيْلٌ يُوْشِكُ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا

“Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat dari bidadari akan berkata, “Janganlah engkau mengganggunya, semoga Allah membinasakanmu. Sesungguhnya ia hanyalah tamu (sebentar) di sisimu, sebentar lagi ia akan meninggalkanmu menuju kami[1]

Pertanyaan:

أعلم أن المسلم سيرزق في الجنة بالحور العين إن شاء الله تعالى ، ولكني لا أريد حوريات في الجنة !! أريد أن أكون وحدي أنا وزوجتي ، أنا لم أتزوج بعد ولكن أريد هذه الأمنية من الله عز وجل أن أظل أنا وزوجتي بمفردنا في الجنة . قد تظنون سؤالي سخيفاً ولكنه طلبي بصدق وصراحة أدعو به الله عز وجل في الجنة أرجو أن يتقبله الله عز وجل مني ، فهل هذا ممكن ؟

Saya Mengetahui bahwa seorang laki-laki muslim di surga akan dipasangkan dengan bidadari –insyaAllah- akan tetapi saya tidak menginginkan bidadari di surga, saya ingin berdua saja dengan istri saya di surga. Saya belum menikah akan tetapi saya berdoa/berangan-angan seperti ini agar saya dan istri hanya berdua di surga. Bisa jadi kalian menganggap pertanyaan saya bodoh akan tetapi saya mencari kebenarannya. Jujur saja, saya berdoa kepada Allah dan semoga Allah menerimanya. Apakah hal ini mungkin?

Jawaban:

الذي يظهر أن فيما تقوله اعتداء في الدعاء يقتضي المنع منه ؛ وأسباب المنع منه كثيرة ، منها :

1. أن فيه ردّاً لفضل الله تعالى وكرمه على عبيده الذي أكرمهم الله بالجنة ، ودل به على حالهم وما يكونون فيه ؛ وحقيقة دعائك هو رد هذه النعمة التي أنعم الله تعالى بها من أكرمه بالجنة ، ورغَّبهم فيها كثيراً ، كمل قوله تعالى ( إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ . فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ . يَلْبَسُونَ مِن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَقَابِلِينَ . كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُم بِحُورٍ عِينٍ ) الدخان/ 51 – 54 ، وقوله تعالى ( كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ . مُتَّكِئِينَ عَلَى سُرُرٍ مَّصْفُوفَةٍ وَزَوَّجْنَاهُم بِحُورٍ عِينٍ )

Yang nampak dari apa yang engkau katakan merupakan “melampui batas dalam berdoa” doa tersebut tidak dikabulkan. Di antara sebabnya:

1.menolak keutamaan dari Allah Ta’ala kepada hambanya, di mana Allah memuliakan hambanya denagn balasan surga. Nash menunjukkan keadaan mereka dan apa yang mereka perbuat. Hakikat doamu adalah penolakan terhadap nikmat yang Allah berikan. Allah memotivasi dengan hal ini. Sebagaimana Firman-Nya.

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman. (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air. mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan. demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (Ad-Dukhan: 51-54)

 

. أن دعاءك بعدم التزويج بالحور بالعين يدل على عدم علمك بحقيقة النعمة التي أنعم الله بها على من كتب له الجنة ، ، ومن حصر تلك النعمة بمجرد الجماع فقد أخطأ في فهمه لحقيقة تلك النعمة ، ولم يقدرها حق قدرها ، فقد جاء – مثلاً – أن الحور العين يغنين لأزواجهن في الجنة ، فعن ابن عمر رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال ( إِنَّ أَزْوَاجَ أَهْلِ الْجَنَّةِ لَيُغَنِّينَ أَزْوَاجَهُنَّ بِأَحْسَنِ أَصْوَاتٍ سَمِعَهَا أَحَدٌ قَطُّ ، إِنَّ مِمَّا يُغَنِّينَ : نَحْنُ الْخَيِّرَاتُ الْحِسَانُ أَزْوَاجُ قَوْمٍ كِرَامٍ ) رواه الطبراني في ” المعجم الأوسط ” ( 5 / 149 ) ، وصححه الألباني في ” صحيح الترغيب ” ( 3 / 269 ) ، ومن ذلك : حسن تبعلها وحسن منطقها مع زوجها بما يدخل غاية السرور إلى قلبه ، وهو معنى ” العُرب ” .833

Doa  engkau agar tidak dinikahkan dengan bidadari, menunjukkan bahwa engkau tidak mengetahui hakikat nikmat yang Allah berikan kepada penduduk surga. Barang siapa yang membatasi nikmat (dengan bidadari) hanya sekedar jimak saja maka ia telah keliru dalam memahami, ia tidak mengetahui dengan benar. Misalnya ada sebuah riwayat bahwa bidadari akan bernyanyi untuk suami-suami mereka di surga.

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Sesungguhnya para bidadari di surga akan menyanyikan bagi suami mereka dengan suara yang merdu, hanya didengar oleh suaminya saja. Di antara (lirik) yang mereka nyanyikan adalah. “kami adalah bidadari yang jelita dan baik hati, pasangan bagi kaum yang mulia” (HR. Thabrani dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib)

 

. ويبدو أن من أسباب رغبتك بذلك الدعاء تأثرك بقصص الحب الرومانسية ، والتي تبالغ في إبراز محبة كل طرف للآخر ، ولا بأس بمحبة الزوجين لبعضهما ، بل هو أمر مطلوب ممدوح ، لكن المبالغة في ذلك ، حتى ينفر من فكرة الزواج الآخر في الدنيا ، مع شرع الله له ، وتعلق كثير من مصالح الدنيا به ، فهذا هو المنكر

فاعلم ـ يا عبد الله ـ أخيرا : أن الجنة أمرها مختلف ، وحالها مختلف عن حال الدنيا ، وليس فيها مما في الدنيا إلا الأسماء ، فاجتهد في سلوك الطريق الموصلة إليها ، وادع الله أن يجعلك من أهلها ، ثم دعك من القياس بحال الدنيا ، ولا تتحجر واسعا من رحمة الله ، وهناك ـ إن شاء الله إن كنت من أهلها ـ سوف تدري أن الأمر مختلف !!

Nampaknya yang menyebabkan keinginan dan doa engkau seperti ini adalah pengaruh dari kisah-kisah cinta dan romantisme. Yang kisah ini terlalu berlebihan dalam menggambarkan cinta. Tidak mengapa mencintai dua orang istri bagi sebagian orang. Bahkan ini adalah perkara yang diperintahkan dan terpuji. Akan tetapi berlebihan dalam hal ini sampai-sampai lari/menolak untuk menikah lagi di dunia, padahal Allah mensyariatkannya (poligami) dan ada banyak mashalahat dunia dalam hal ini. Ini adalah hal yang mungkar.

Ketahuilah wahai hamba Allah bahwa di surga nanti keadaannya berbeda dengan keadaan di dunia, tidak ada yang sama dengan dunia kecuali namanya saja. Maka bersunguh-sungguhlah untuk menempuhnya. Berdoalah kepada Allah agar menjadikan engkau termasuk penghuninya. Kemudian engkau mengqiyaskan dengan keadaaan di dunia. Janganlah engkau membatasi rahmat Allah yang luas. Jika engkau menjadi penghuni surga –insyaAllah- maka kelak engkau akan mengetahui bahwa keadaaannya berbeda.”[2]

 

@Pogung Lor-Yogya, 10 Rajab 1434 H

Penyusun:  Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

 

silahkan like fanspage FB dan follow twitter

 

 

 


[1] HR At-Thirmidzi dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 173

[2] Syaikh Shalih Al-Munajjid sumber: http://islamqa.info/ar/ref/160958, dengan sedikit perubahan

 

Related Articles

30 Comments

  1. Wahai pnulis, inget poligami itu suatu plhan, bkan kwajiban, hujjah anda bhwa do’a si penanya tdk dikbulkan lemah, lalu bgaimana dg hujjah bhwa pnghuni surga mndptkan apa yg ingnkan? bwakan pd ana 1 dalil yg mnunjukkan bhwa di surga hrus mnkahi bdadari, inget ga stiap lelaki ingn poligami.

  2. Wahai pnulis, inget poligami itu suatu plhan, bkan kwajiban, apa hujjah anda bhwa do’a si penanya tdk dikbulkan?, lalu bgaimana dg hujjah bhwa pnghuni surga mndptkan apa yg ingnkan? bwakan pd ana 1 dalil yg mnunjukkan bhwa di surga hrus mnkahi bdadari, inget ga stiap lelaki ingn poligami.

  3. Bismillah was shalatu was shalamu ‘ala rasulillah, wa ba’du

    Kaidah baku yang berlaku bagi penduduk surga, bahwa mereka semua memiliki pasangan. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

    وَمَا فِي الْجَنَّةِ أَعْزَبُ

    “Tidak ada orang yang melajang di surga.” (HR. Ahmad 7152 dan Muslim 2834).

    Karena sesungguhnya bagian dari kesempurnaan nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya adalah menikah dan melakukan hubungan badan.

    Untuk itu, wanita yang ketika di dunia belum menikah sampai mati, atau wanita yang dicerai oleh suaminya dan tidak nikah lagi sampai mati, maka dia akan dinikahkan dengan seorang lelaki yang menjadi penghuni surga yang sangat menyejukkan hatinya. Dia memiliki sifat yang sempurna, sebagaimana penghuni surga lainnya.

    Sedangkan wanita yang pernah menikah dan tidak dicerai sampai mati, dia akan dikembalikan dengan suaminya ketika dunia. Allah jadikan suaminya sebagai penghuni surga, dan Allah sempurna segala sifatnya.

    Sementara wanita dicerai oleh suaminya, kemudian menikah lagi dengan lelaki yang lain maka dia akan dinikahkan dengan suami yang terakhir. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

    أيما امرأة تُوفي عنها زوجها ، فتزوجت بعده ، فهي لآخر أزواجها

    “Wanita manapun yang ditinggal mati suaminya, kemudian si wanita menikah lagi, maka dia menjadi istri bagi suaminya yang terakhir.” (H.R. Thabrani; dinilai sahih oleh Al-Albani)

    Tidak perlu terlalu dirisaukan. Siapapun suami wanita di surga, itu sudah menjadi kebahagiaan yang tak terkira bagi setiap wanita. Allah berikan kebahagiaan penuh, sehingga tidak mungkin mengharapkan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain. Wanita juga tidak perlu khawatir, karena anda tidak mungkin cemburu dan sakit hati dengan bidadari. Karena semua sifat itu telah Allah cabut, tinggal ketenangan dan kebahagiaan. Allah berfirman,

    وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ

    “Kami hilangkan segala rasa kebencian yang berada dalam hati mereka. Mereka semua merasa bersaudara. Mereka duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS. Al-Hijr: 47).

    InsyaAllah istri anda akan menjadi bidadari syurga firdaus bersama anda. Tinggal saatnya menyiapkan diri bersama istri kelak agar istri anda bisa menjadi bidadari surga bersamamu.

    Wallahu a’lam
    repost Konsultasi syariah

  4. maaf,antum spertinya yg hrus baca seksama tulisan antum sendiri. antum kan yg bilang kalau do’a si penanya ga trkabul, kalau seperti itu antum seolah2 berpendapat poligami suatu keharusan dong, shg disitu tdk ada rukhshoh untuk tdk plogami, sehingga orang lk harus berpoligami tmsuk di akhirat dg bidadari, padahal di Al-qur’an terdapat suatu ayat yang mnjlaskan bahwa prnghuni surga akan memperoleh apa2 yg mreka mnta (maksud penanya mungkin tmsuk cm beristeri 1). trus antum bilang kalo membatasi dengan 1 isteri di dunia adalah berlebihan, dan beristeri lbih dari 1 adalah terpuji, justru antum yg berlebihan, terpuji yg sperti apa yg antum maksud?? tolong jabarkan!! perkataan antum itu akan mmmbri peluang untuk berpoligami di dunia tanpa ilmu, krena mereka menganggap kalau poligami adalah suatu anjuran, padahal poligami itu hkumnya boleh/halal, itupun dg syarat2 tertentu,sbgmna yg dikatakan syeikhunaa muqbil, bkan sunnah sperti yg antum jelaskan.

    1. maaf,justru antun yg ga nymbung, antum spertinya yg hrus baca seksama tulisan antum sendiri. antum kan yg bilang kalau do’a si penanya ga trkabul, kalau seperti itu antum seolah2 berpendapat poligami suatu keharusan dong, shg disitu tdk ada rukhshoh untuk tdk plogami, sehingga orang lk harus berpoligami tmsuk di akhirat dg bidadari, padahal di Al-qur’an terdapat suatu ayat yang mnjlaskan bahwa prnghuni surga akan memperoleh apa2 yg mreka mnta (maksud penanya mungkin tmsuk cm beristeri 1). trus antum bilang kalo membatasi dengan 1 isteri di dunia adalah berlebihan, dan beristeri lbih dari 1 adalah terpuji, justru antum yg berlebihan, terpuji yg sperti apa yg antum maksud?? tolong jabarkan!! perkataan antum itu akan mmmbri peluang untuk berpoligami di dunia tanpa ilmu, krena mereka menganggap kalau poligami adalah suatu anjuran, padahal poligami itu hkumnya boleh/halal, itupun dg syarat2 tertentu,sbgmna yg dikatakan syeikhunaa yg mulia Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah, bkan sunnah sperti yg antum jelaskan.

    2. maaf, justru antum yg ga nymbung, antum cb fahami kembali apa yg antum tulis, disitu akan terlihat adanya sinkronasi dg komentar ana, syeikhunaa yg mulia Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah berpendapat bahwa poligami hkumnya boleh. berarti disitu ada rukhshoh untuk tidak poligami walaupun ada mashlahat dalam poligami (dan jg mudharat ktika tdk sesuai prosedur syar’i.-tambahan). apakah antum mengaku lebih alim dari syeikh Muqbil?? mana hujjah antum yg menunjukkan bhwa plogami adalah anjuran ( ktika di dunia), atau kwjiban (ktika di akhirat dg bidadari)(sbgmana yg ana tangkap dari pnjlasan antum)??

      1. afwan sekali akhi, tulisan di atas tidak menyinggung sedikitpun tentung poligami,jadi bener2 ga nyambung
        tulisan di atas ttg orang yang bertanya bolehkah ia berangan2 tidak mendapat bidadari disurga dan hanay berdua dgn istri saja
        coba baca pelan2 lagi akh, pertanyaannya saja…
        ga usah menggebu2, sampe bilang saya mengaku lebi alim daripada syaikh muqbil, padahal tidak ada pernyataan itu , lagi pula saya menukil saja tanya jawab syaikh Al-Munajjid

  5. Assalamu’alaikum. Sedikit menambahkan bahwa Poligami bukanlah perbuatan yang dzolim, justru itu adalah salah satu nikmat dari Allah SWT untuk orang-orang yang beriman baik laki-laki maupun perempuan. Sekilah seolah-olah tdk adil, tetapi jika diteliti secara mendetail baik secara syariah maupun ilmiah Poligami secara Islam adalah merupakan salah satu solusi di dalam berumah-tangga. Wallahu’alam bi showab.

  6. Utk saudara Abdullah, anda minta hadis yg menyatakan bahwa penduduk surga mendapatkan dua istri bidadari. Hadis Rasulullah SAW sbb:
    “Rombongan yang pertama kali masuk surga dalam bentuk rembulan di malam purnama, dan rombongan berikutnya seperti bintang yang bersinar paling terang, hati-hati mereka satu hati, tidak ada kebencian dan saling dengki diantara mereka. Masing-masing mereka mendapatkan dua istri dari bidadari, yang Nampak sum-sum betis-betis bidadari-bidadari tersebut di balik tulang dan daging (karena cantiknya)” (HR Al-Bukhari no 3081 dan Muslim no 7325.
    Jumlah istri tsb adalah minimal, sebab mereka akan mendapatkan yang lain yg mereka inginkan, akan terkabul jika mereka menginginkannya.
    Janganlah anda berfikir seperti fikiran dunia. Dimana disini ada yg cemburu dan ada yg anti poligami. Disurga sifat amarah, iri, cemburu dan sifat buruk lainnya sudah dihilangkan dari dalam hati penghuninya. Sehingga yg ada disana ada sifat kasih sayang dan sifat baik lainnya.
    Dan janganlah anda berfikir bahwa adanya bidadri ini hanya sekedar pelampiasan hawa nafsu semata. Mengapa anda menolak pemberian/nikmat yg Allah SAW janjikan ini?

  7. Assalamualaikum.
    Apakah salah jika berdoa agar hidup berdua saja dengan suami tanpa adanya bidadari?
    Apa artinya pernikahan dan hati yang memiliki cinta?
    Meski rasa cemburu/iri/marah/penyakit hati dihilangkan, apakah doa tersebut tidak diterima Allah? Jujur, saya sering berdoa kepada Allah, agar suami saya hidup berdua dengan saya tanpa bidadari.
    Saya merasa sedih bahkan menangis karena suami diberi bidadari.

  8. Assalamuallaikum. Sy ingin mnanyakan apa kah wajib utk para suami berpoligami diakhirat !? Kenapa laki2 yg terus diberitahukan diberi kenikmatan SyurgaNya ? Kenapa tidak bagi perempuan ? Dimana adil bagi wanita yang sudah menikah disyurga selain mnjadi yang tercantik diantara bidadari ? Karna jujur saya merasa sedih dalam hatipun tidak ridho ktika saya memperbaiki diri utk suami .. Menaati suami brdoa kpadaNya kelak disatukan dengan suami .. Berdua .. Sementara disyurga pun ada poligami ‘meski’ dihapuskan rasa cmburu disana .. Karna suami sy dan sy pun brharap disatukannya kami disyurga brdua .. Sblmnya mohon maaf sy bukan menentang tapi sy yakin banyak prmpuan brtanya2 hal yg sama spt sy pertanyakan skrg .. jika ada kata kurang berkenan, entah Ada ksalah pahaman atau bagaimana .. Mohon maaf skali lagi dan Harap pnjelasannya ???? .. Trimakasih

  9. mau tanya di al-qur’an disebutkan bahwa di surga, laki2 yg sholeh akan memiliki minimal 2 istri, bagi yg mati jihad sudah disediakan 72 bidadari utknya. apa salah kl saya cemburu mengenai hal itu 🙁 jika kebahagiaan bagi saya adl bersama pasangan saya, satu sampai akhirat kelak. apa Allah tidak akan mengabulkan itu? walaupun di surga perasaan cemburu, iri, dengki, dsb telah dihilangkan. apa tidak boleh saya meminta pasangan saya bersama saya saja satu, sampai di akhirat kelak?

    1. Allah Maha Segalanya. Pasti keinginan mu terkabul kok. Disurga itu apa yamg diingin kan hati pasti ada dan terkabul. Semoga kita bisa masuk ke surganya Allah bersama pasangan kita untuk 1 selama lamanya. Aamiin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button