Shahabat Abdullah bin Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhuma pernah berkata,
خلق الله أربعة أشياء بيده: العرش، وجنات عدن، وآدم، والقلم
“Allah menciptakan empat hal dengan tangan-Nya:
[1] Al-‘Arsy
[2] Surga Al-‘Adn
[3] Nabi Adam
[4] dan Al-Qalam(pena). [1]
Kemudian dalam riwayat yang lain, oleh At-Thabrabi dalam tafsirnya
قال لكل شيء كن فكان
“(Kemudian Allah) berfirman kepada seluruh makhluk “kun”(‘Jadilah’), maka jadilah ia”
Jadi selain empat hal yang disebutkan, mahluk lainnya diciptakan dengan kata “kun”.
Ada juga Ulama yang berpendapat yang kelima yaitu kitab taurat ditulis dengan tangan Allah.
Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,
قال أهل العلم: وكتب الله التوراة بيده، وغرس جنة عدن بيده.
“Ahli ilmu berkata, Allah telah menulis kitab Taurat dengan tangan-Nya dan membuat/menanam surga ‘Adn dengan tangan-Nya”[2]
Dalil rinciannya:
1. Allah ciptakan Nabi Adam dengan tangan-Nya
Allah Ta’ala berfirman,
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ
“Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku.” ( Shaad: 75)
2. Dalil menanam Surga ‘Adn dengan tangan-Nya
dari Al-Mughirah bin Syu’bah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
سَأَلَ مُوسَى رَبَّهُ مَا أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً قَالَ هُوَ رَجُلٌ يَجِيءُ بَعْدَ مَا أُدْخِلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ فَيُقَالُ لَهُ ادْخُلْ الْجَنَّةَ فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ كَيْفَ وَقَدْ نَزَلَ النَّاسُ مَنَازِلَهُمْ وَأَخَذُوا أَخَذَاتِهِمْ فَيُقَالُ لَهُ أَتَرْضَى أَنْ يَكُونَ لَكَ مِثْلُ مُلْكِ مَلِكٍ مِنْ مُلُوكِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ رَضِيتُ رَبِّ فَيَقُولُ لَكَ ذَلِكَ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ فَقَالَ فِي الْخَامِسَةِ رَضِيتُ رَبِّ فَيَقُولُ هَذَا لَكَ وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهِ وَلَكَ مَا اشْتَهَتْ نَفْسُكَ وَلَذَّتْ عَيْنُكَ فَيَقُولُ رَضِيتُ رَبِّ قَالَ رَبِّ فَأَعْلَاهُمْ مَنْزِلَةً قَالَ أُولَئِكَ الَّذِينَ أَرَدْتُ غَرَسْتُ كَرَامَتَهُمْ بِيَدِي وَخَتَمْتُ عَلَيْهَا فَلَمْ تَرَ عَيْنٌ وَلَمْ تَسْمَعْ أُذُنٌ وَلَمْ يَخْطُرْ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ قَالَ وَمِصْدَاقُهُ فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ } الْآيَةَ
“Musa bertanya kepada Rabbnya, “Apa ciri penghuni surga yang paling rendah kedudukannya?” Allah menjawab, “Yaitu orang yang datang setelah semua penghuni surga dimasukkan ke dalam surga.” Lalu dikatakan kepada orang ini, “Masuklah ke surga!” Orang ini menjawab, “Wahai Rabbku, bagaimana mungkin aku bisa masuk, sementara mereka sudah menempati tempat masing-masing dan mengambil bagian mereka?” Maka dikatakan kepada orang ini, “Apakah kamu mau mendapatkan bagian kerajaan seperti seorang raja di antara raja-raja dunia?” Orang itu menjawab, “Aku rela, wahai Rabbku.” Rabb mengatakan, “Itu bagianmu ditambah seperti itu, ditambah seperti itu, ditambah seperti itu,” pada kali kelima, orang itu mengatakan, “Aku rela, wahai Rabbku.” Rabb mengatakan, “Ini bagianmu ditambah sepuluh kali lipatnya. Dan kamu mendapatkan apapun yang kamu inginkan dan matamu menyukainya.” Orang itu mengatakan, “Aku rela, wahai Rabbku.” Musa mengatakan, “(Bagaimana dengan) orang yang paling tinggi kedudukannya?” Rabb menjawab, “Mereka itu, orang pilihan-Ku, Aku menanam kemuliaan mereka (yaitu balasan surga ‘adn) dengan tangan-Ku sendiri, dan Aku menutup (kemulian itu), ia belum pernah terlihat mata, belum pernah terdengar telinga dan belum pernah terdetik dalam hati.” Perawi berkata, “Dalilnya terdapat dalam firman Allah, “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang disembunyikan dari mereka …” sampai akhir ayat. (QS. As-Sajdah: 17).[3]
3. Dalil menulis Taurat dengan Tangan-Nya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« احْتَجَّ آدَمُ وَمُوسَى فَقَالَ مُوسَى يَا آدَمُ أَنْتَ أَبُونَا خَيَّبْتَنَا وَأَخْرَجْتَنَا مِنَ الْجَنَّةِ فَقَالَ لَهُ آدَمُ أَنْتَ مُوسَى اصْطَفَاكَ اللَّهُ بِكَلاَمِهِ وَخَطَّ لَكَ بِيَدِهِ أَتَلُومُنِى عَلَى أَمْرٍ قَدَّرَهُ اللَّهُ عَلَىَّ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَنِى بِأَرْبَعِينَ سَنَةً » . فَقَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم « فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى » .
“Adam dan Musa berdebat, lalu Musa berkata, Wahai Adam! Engkau adalah nenek moyang kami, engkau telah mengecewakan kami dan mengeluarkan kami dari surga.” Maka Adam menjawab, “Engkau Musa, Allah telah memilihmu untuk berbicara dengan-Nya, dan Dia telah menuliskan untukmu (kitab Taurat) dengan tangan-Nya, apakah engkau mencelaku terhadap sesuatu yang telah ditaqdirkan Allah 40 tahun sebelum Dia menciptakanku?!” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maka Adam mengalahkan Musa dalam hujjahnya, maka Adam mengalahkan Musa dalam hujjahnya.”[4]
Catatan:
Banyak orang yang salah paham bahwa yang diucapkan Allah ketika hendak menciptakan adalah “kun fayakun”. Ini salah, yang benar adalah “kun” saja. Sedangkan fayakun artinya adalah “maka jadilah ia”
@Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan follow twitter
[1] HR. Hakim dalam Mustadrak, Adz-Dzahani berkata dalam At-Talkhis “shahih” [2] Syarh Aqidah Al-Wasithiyyah, Maktabah As-Salafiyyah [3] HR. Muslim no. 189 [4] HR. Muslim