Saya pribadi ketika mengirim & membalas ucapan selama hari raya berusaha mengetik ulang nama yg dituju (saya usahakan nama lengkap) dan ketik doa, sambil berusaha melafadzkan dengam gerakan bibir dan mulut meskipun suaranya agak pelan (sirr)
Agar saya merasa benar-benar mendoakan saudara kita dan tulus/ikhlas karena di balik doa dan ucapan selamat itu ada berkah & kebaikan yang sangat besar tidak bisa dianggap remeh
Saya lakukan juga agar menghindari doa sekedar formalitas & “mbatin” di hati. doa “mbatin” saja tidak teranggap karena doa dan dzikir harus menggerakkan bibir dan lisan walaupun sangat pelan
Kita juga tidak boleh su-udzan bahwa mereka yg sekedar copas saja tidak ikhlas mendoakan, karena “mbatin” doa mereka sudah berpahala karena meniatkan kebaikan dan secara hukum: Tulisan itu sama dengan ucapan
Sebagaimana Kaidah:
الكتابة تنزل منزلة القول.
“Kedudukan tulisan sama dengan ucapan”
Jadi tulisan mereka sudah teranggap ucapan doa
Selengkapnya silahkan baca tulisan kami:
Salam
Raehanul Bahraen
(Pengasuh muslimafiyah.com)