Pencegahan Virus Corona Secara Syariat dan Medis
[Rubrik: Faidah Ringkas]
Untuk mencegah virus corona kita bisa menempuh sebab syar’i dan sebab kauniy sebagaimana dalam pelajar tauhid. Sebab syar’i yaitu sebab yang ditetapkan oleh sayriat, misalnya:
- Doa-doa untuk mencegah terkena penyakit dan bala’, misalnya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُوْنِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta, dan dari segala penyakit yang buruk/mengerikan lainnya.”
- Doa dzikir pagi dan petang
- Memakan kurwa ajwa tujuh butir pada pagi hari
- Menggunakan thibbun nabawi semisal madu dan habbatus sauda, tetapi perlu diperhatikan bahwa konsep thibbun nabawi itu perlu dosis dan indikasi, tidak asal-asalan minum tanpa dosis. Berapa dosisnya? Ini perlu ilmu dari ahli thibbun nabawi yang telah meneliti dan berpengalaman, tentu penelitiannya tidak bisa cepat
- Minum air zam-zam dan berdoa agar dijauhkan dari wabah
- Berusaha mendakwahkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, karena wabah penyakit disebabkan dosa manusia dan tersebarnya fashiyah dan zina. Amar ma’ruf nahi mungkar ini dimulai dari diri sendiri dulu, keluarga kemudian masyarakat dengan cara yang sesuai syariat
Setelah menempuh sebab syar’i kita juga perlu menempuh sebab kauniy yaitu hukum alam dan sunnatullah suatu kejadian alam, misalnya melaksanakan saran ahli dari bidang kesehatan dan para thabib ahli herbal.
Saran kesehatan misalnya: rajin cuci tangan yang benar secara medis dan perhatikan kapan saja waktu cuci tangan yang dianjurkan, jaga stamina dan kesehatan dgn olahraga, makan buah dan sayur, istirahat cukup.
Meminum herbal yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi perlu diingat minum herbal harus sesuai dosis dari ahli atau sesuai penelitian, tidak asal-asalan diminum, dosisnya berbeda-beda setiap individu, anak-anak, dewasa, orang tua dll.
Hendaknya kita menempuh kedua sebab ini secara bersamaan sebagai bentuk kesempurnaan tawakkal. Tidak hanya menempuh sebab syar’i saja, misalnya mengatakan “Tidak perlu cuci tangan dan masker, cukup berdoa saja atau minum madu saja”.
Hal ini tidak tepat karena doa kita bisa jadi dikabulkan dan bisa jadi tidak, sedangkan minum madu tentu bisa mencegah tetapi perlu dosis yang tepat atau tidak menempuh sebab kauniy saja, yaitu TIDAK PERNAH berdoa kepada Allah dan tidak berdzikir memohon perlindungan kepada Allah baik Semoga Allah segera mengangkat wabah corona di Indonesia dan seluruh dunia
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com