Faidah Ringkas

Salah Satu Sebab Rumah Tangga Hancur: Tidak Belajar Fikih Nikah Sebelumnya

[Rubrik: Faidah Ringkas]

Ilmu tentang fikih nikah adalah ilmu yang sangat penting, terutama bagi yang sudah berumah tangga atau sebentar lagi akan berumah tangga. Pelajaran ini pun sudah ditetapkan oleh KUA sebagai pembekalan awal calon pengantin. Sayangnya banyak yang lalai dengan ilmu ini, mau nikah tinggal modal “terlalu percaya diri” tanpa berilmu terlebih dahulu. Apalagi belajar tentang ilmu-ilmu dasar seputar karakter suami istri menurut Islam.

Tidak jarang seseorang yang baru menikah, sebulan dua bulan setelah itu kaget dengan karakter asli pasangannya, ternyata suaminya begini, ternyata istrinya begitu. Terlebih jika selama ini dia terpapar dengan tontonan-tontonan yang menampilkan potret pasangan romantis di film-film. Seorang wanita yang memimpikan suami yang romantis, pandai merangkai kata, selalu perhatian, padahal salah satu sifat dasar suami adalah cuek.

Perlu diingat, salah satu misi besar Iblis adalah menghancurkan keharmonisan rumah tangga dan memisahkan pasangan suami istri. Iblis akan memuji bala tentaranya yang berhasil menceraikan suami istri. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau.” (HR Muslim, no. 2167 dan 2813)

Bukan berarti dalam sebuah rumah tangga bahagia tidak ada yang namanya pertengkaran, karena rumah tangga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saja tidak luput dari adanya perselisihan. Ibarat garam dalam makanan, pertengkaran dan perdebatan adalah hal yang tak terhindarkan dalam rumah tangga.

Hanya saja Islam berusaha untuk,

[1] Meminimalisir semua perselisihan;

[2] Menahan agar perselisihan tersebut tidak mengantarkan kepada perceraian;

[3] Memotivasi agar segera berbaikan/damai (tidak lama saling ngambek dan saling mendiamkan) agar tidak ada kesempatan bagi setan menggoda dan memasukkan pikiran dan kenangan buruk sebelumnya.

Caranya adalah dengan belajar sifat dasar laki-laki dan wanita, sampai pada bagaimana teknik-teknik menyikapi karakter satu sama lain. Tidak lain dan tidak bukan karena Islam ingin menciptakan keluarga muslim yang bahagia.

Artikel www.muslimafiyah.com (Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button