Sarana Utama Istiqamah Adalah Lingkungan dan Teman Yang Baik

Banyak sarananya yang bisa membuat istikamah seperti ilmu, amal saleh, membaca Al-Qur’an agar melembutkan hati, berzikir agar tenang. Akan tetapi, yang lebih membuat istikamah adalah lingkungan dan teman yang baik.
Ini juga berlaku bagi urusan yang lainnya, misalnya:
- Ingin istikamah hobi mengumpulkan burung-burung bersuara indah, maka ikut komunitasnya.
- Ingin bisa menjadi pemain sepak bola profesional, maka ikut komunitas dan hadir terus dalam sesi latihan.
- Ingin istikamah dalam bisnis batu akik, maka sering berkumpul dengan sesama pebisnis dan mencari lingkungan bisnis.
Maka demikian juga jika ingin istikamah beragama, perlu segera hijrah baik secara perlahan-lahan ataupun langsung sesuai dengan kondisi. Hijrah lingkungan dan teman dengan teman-teman dan lingkungan yang saleh. Adapun teman dan lingkungan yang kurang baik, segera ditinggalkan atau hanya berteman secukupnya saja.
Lingkungan dan teman sangat penting, karena sangat berpengaruh dengan diri kita. Iman kita terkadang lemah dan biasanya masih mudah goyah dan tidak stabil, karena itu diperlukan teman-teman yang saleh dan baik. Langkah yang bisa dilakukan, misalnya dengan tinggal di wisma atau kos-kosan khusus muslim dan muslimah. Atau jika memungkinkan, pindah ke lingkungan sekitar pondok atau perumahan yang banyak muslim yang istikamah dan semangat beragama. Atau jika tidak bisa, sering-sering silaturahmi ke ikhwan dan akhwat yang saleh dan salihah serta berkumpul bersama mereka. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” (QS. At Taubah: 119)
Jika tidak, maka sudah sering terdengar cerita banyak teman-teman kita yang dulunya semangat “mengaji” dan menuntut ilmu sekarang sudah futur dan hilang dari peredaran dakwah. Lingkungan dan teman yang baik memang dibutuhkan bagi semua orang.
Mengenai Teman yang Baik
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101)
Pentingnya Dukungan Teman Seperjuangan
Perlu diperhatikan bahwa hati manusia lemah, apalagi jika sendiri. Perlu dukungan, saling menasihati antarsesama. Selevel Nabi Musa alaihi salam saja memohon kepada Allah agar punya teman seperjuangan yang bisa membantunya dan membenarkan perkataannya, yaitu Nabi Harun alaihi salam. Beliau berkata dalam Al-Qur’an,
وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَاناً فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءاً يُصَدِّقُنِي إِنِّي أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ
“Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku.” (QS. Al-Qashash: 34)
Demikian semoga bermanfaat.
@Gedung Radiopoetru FK UGM, Yogyakarta tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel: www.muslimafiyah.com
Silakan like halaman Facebook, ikuti Facebook dan ikuti Twitter.