AdabBimbingan Islam

Ustadz Dan Ulama Juga Diuji Dengan Fitnah Harta

Teringat kisah seorang ustadz, dia berkata:

Suatu hari saya sedang kekurangan uang (karena ada kebutuhan mendadak mungkin), kemudian ada panitia kajian menghubungi untuk mengisi kajian, kemudian dia berpikir, sepertinya uang transportnya bisa dipakai untuk keperluan nantinya. akan tetapi ketika mengisi kajian lidahnya agak kaku dan Al-Quran serta hadits keluar dari lisan tidak selancar sebagaimana biasanya. akhirnya ia sadar bahwa ia telah dijaga oleh Allah agar mengikhlaskan niat awalnya.

Berbeda denngan beberapa ustadz (artis) sampai mematok harga mengisi kajian, memilih-milih tempat yang banyak “memberi amplop”. idealnya memang ustadz dan ulama memiliki pekerjaan sendiri agar tidak berharap atau menjadikan tumpuan hidup dengan Amplop saja (insyaAllah semua ustadz punya penghasilan sendiri-sendiri), atau bahkan ada di antara mereka adalah saudagar pedagang kaya raya sebagaimana imam Abu Hanifah atau sebagaimana syaikh Al-Albani yang menjadi tukang reparasi jam.

Ulama terdahulu juga demikian, beberapa pejabat negara bahkan khalifah mencoba mendekat para ulama baik karena niat ilmunya atau karena kedudukan ulama di mata masyarakat yang saat itu sangat tinggi.

Beberapa ulama diberi harta dan kekayaan dari pejabat yang sangat banyak tetapi mereka menolaknya.

Ibnu Al-Qasim berkata,

قال ابن القاسم: أفضى بمالك طلب العلم إلى أن نقض سقف بيته فباع خشبه، ثم مالت عليه الدنيا

“Mencari ilmu juga menyebabkan Imam Malik membongkar atap rumahnya dan menjual kayunya. Kemudian setelah itu dunia berdatangan kepadanya.”(Tartibul Madarik 1/31, Syamilah)

Keihlasan memang sangat berat dan ini hanya didapatkan oleh orang yang mendapat taufik dan penjagaan dari Allah

 

Fitnah harta adalah Fitnah umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

Secara umum fitnah umat Islam adalah harta, karena kita diingatkan mengani hal ini.

Fitnah (ujian) umat ini adalah harta
Rasulullah Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ

“Sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah (ujiannya) dan fitnah umatku adalah harta” (HR. Bukhari)

Bahkan diumpakan manusia yang serakah itu lebih rakus dari serigala lapar

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

«مَا ذئبان جَائِعَانِ أُرسِلاَ في غَنَمٍ بأفسَدَ لها مِنْ حِرصِ المرء على المال والشَّرَف لدينهِ »

“Tidaklah dua serigala lapar yang menghampiri seekor kambing lebih berbahaya baginya dari ambisi seseorang kepada harta dan kedudukan bagi agamanya” (HR Tirmidzi no. 2376, ia berkata: hasan shahih, Ahmad: 3/656)

Jika ada serigala lapar menyerbu kandang Ayam, cukup makan beberapa saja agar kenyang dan pergi
kalau manusia yang serakah, semua ayam habis beserta kandang-kandangnya

Mana yang lebih serakah?

Semoga Allah selalu memberikan keikhlasan bagi pendakwah di jalan-Nya

 

@Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta

Penyusun:  Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB ,  follow twitter , Follow Akun Faceebook

Add Pin BB www.muslimafiyah.com ketiga 7F39E247

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button