Sakit Pengantar Kematian, Bertemu Dengan Allah Tanpa Dosa Sama Sekali
Katakan pada mereka yang terkena sakit kronis dengan prognosis buruk
“Engkau bisa menghadap Allah dengan tanpa dosa sama sekali, setiap sakit dan nyeri yang mengantarkan kepada kematianmu adalah penghapus dosamu”
katakan pada mereka yang terpukul dengan diagnosa kanker stadium IV
hibur mereka yang terkena penyakit AIDS dan sudah bertaubat.
Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
“Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.”[1]
Syaikh Al-mubarakfuri rahimahullah menjelaskan,
وليس عليه سيئة لأنها زالت بسبب البلاء
“Tidak ada padanya dosa sama sekali karena hilang akibat ujian berupa musibah.”[2]
Pantas saja kelak di hari kiamat orang yang sehat akan berangan-angan menjadi orang yang sakit dan ditimpa ujian di dunia agar kedudukan mereka di akhirat menjadi tinggi.
Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
يَوَدُّ أَهْلُ الْعَافِيَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَّ جُلُودَهُمْ قُرِضَتْ بِالْمَقَارِيضِ مِمَّا يَرَوْنَ مِنْ ثَوَابِ أَهْلِ الْبَلاَءِ.
”Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia, karena mereka melihat betapa besarnya pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di dunia.”[3]
Oleh karena itu, ketika sakit hendaknya kita bersabar dan berprasangka yang baik kepada Allah. Itu tandanya Allah sayang kepada kita, segera kembali kepada Allah dan intropeksi diri kita. Bisa jadi ini adalah tanda cinta Allah kepada kita
Nabishallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوْبَةَ فِي الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang hamba, maka Allah menyegerakan siksaan baginya di dunia”[4]
Demikian, semoga bermanfaat.
@Pogung Kidul, Yogyakarta tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan follow twitt
Catatan Kaki:
[1] HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/565 no. 2399
[2] Tuhfatul Ahwadzi 7/68, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, Beirut, Syamilah
[3] HR. Baihaqi: 6791, lihat ash-Shohihah: 2206.
[4] HR. At-Tirmidziy no.2396 dari Anas bin Malik, lihat Ash-Shahiihah no.1220
sedih rasanya jika mengingat kita akan mati, semoga kita semua diberikan khusnul khotimah, Aamiin