Benarkah Daging Kambing Menyebabkan Hipertensi dan Sakit Tengkuk?

[Rubrik: Faidah Ringkas]
Dalam waktu dekat, kaum muslimin di seluruh dunia akan merayakan Idul Adha. Di hari yang penuh keagungan ini, umat Islam dari berbagai lapisan, baik yang kaya maupun miskin, turut bergembira menikmati daging sembelihan kurban, baik berupa unta, sapi, maupun kambing.
Namun di tengah kebahagiaan itu, seringkali muncul kekhawatiran seputar konsumsi daging kambing, terutama isu yang mengaitkannya dengan hipertensi dan sakit tengkuk. Sering kita mendengar anggapan bahwa daging kambing menjadi penyebab naiknya tekanan darah tinggi (hipertensi) dan nyeri di sekitar tengkuk. Terlebih lagi, isu ini kembali mencuat setiap kali musim Idul Adha tiba. Padahal, jika kita telaah secara ilmiah dan syar’i, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Justru, daging kambing adalah makanan yang penuh berkah, sehingga kita diperintahkan agar memelihara dan memanfaatkan kambing. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اتخذوا الغنم فإن فيها بركة
“Peliharalah (manfaatkan) oleh kalian kambing kerana di dalamnya terdapat barakah.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah 2/417)
Sesuatu yang berkah tentu tidak akan menimbulkan bahaya dengan sendirinya. Apa yang disyariatkan oleh Islam pasti bermanfaat dan tidak berbahaya. Maka sangat tidak adil jika daging kambing dijadikan kambing hitam atas gangguan kesehatan yang muncul setelah mengonsumsinya.
Lalu, jika bukan karena daging kambing itu sendiri, apa yang menyebabkan keluhan seperti hipertensi atau sakit tengkuk yang dirasakan oleh sebagian orang setelah mengonsumsinya? Berikut di antara dua faktor utama penyebabnya:
1. Cara Pengolahan yang Tidak Sehat
Banyak orang memasak daging kambing dengan cara yang kurang tepat. Misalnya, menggunakan terlalu banyak garam, menambahkan santan dalam jumlah besar, serta memasaknya dengan suhu tinggi yang dapat merusak kandungan gizi alaminya. Akibatnya, makanan yang seharusnya sehat dan bergizi justru berubah menjadi pemicu masalah kesehatan.
2. Porsi Makan yang Berlebihan
Faktor kedua adalah konsumsi yang berlebihan, terutama saat perayaan Idul Adha. Dalam suasana penuh sukacita, kita kerap lupa mengendalikan diri dan menyantap daging dalam jumlah yang tidak wajar. Padahal, Islam telah memberikan panduan yang sangat jelas tentang keseimbangan dalam makan, Allah berfirman,
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
Makanan yang halal dan berkah pun bisa menjadi mudarat jika dikonsumsi secara berlebihan atau disiapkan dengan cara yang tidak sehat.
Jadi, daging kambing bukanlah penyebab utama hipertensi atau sakit tengkuk. Sebaliknya, ia adalah makanan yang sarat manfaat dan keberkahan jika diolah dengan benar dan dikonsumsi dengan porsi yang seimbang. Wallahu a’lam.
Artikel www.muslimafiyah.com
Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
(Alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta)