Aspek Kesehatan Bersin Menurut Ulama
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah seorang ulama dan tabib menjelaskan bahwa bersin itu merupakan suatu nikmat dan membuat badan menjadi lebih fresh karena kelarnya uap yang berat. Beliau berkata,
وأما سنة العطاس الذي يحبه الله وهو نعمة ويدل على خفة البدن وخروج الأبخرة المحتقنة فإنما يكون إلى تمام الثلاث
“Adapun sunnah bagi orang yang bersin (mengucapkan hamdalah) merupakan nikmat yang menunjukkan keringan badannya (fresh) dan keluarnya uap yang berat.”[1]
Ternyata secara medis, bersin bermanfaat bagi tubuh dan merupakan mekanisme pertahanan untuk mengusir kuman bakteri dan hal-hal yang berbahaya bagi tubuh. Kecepatan udara bersin bisa mencapai 160 km/jam sehingga bisa membuang banyak bakteri. Bersin ini membuat tubuh lebih sehat dan terasa lebih fresh setelah bersin. Bahkan menahan bersin bisa menimbulkan penyakit misalnya cedera diafragma, gangguan pendengaran dan pembulah darah bisa pecah.
Sangat layak Allah dipuji dalam semua keadaan termasuk dalam bersin ini, karenanya adab bersin dalam Islam adalah memuji Allah bersyukur “alhamdulillah”. Kemudian adab yang lebih baik lagi adalag bagi yang mendengar mendoakan dan yang bersin tadi kembali mendoakan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَحَمِدَ اللهَ: فَشَمِّتُوْهُ فِإِنْ لَمْ يَحْمَدِ اللهَ فَلاَ تُشَمِّتُوْهُ.
“Jika salah seorang dari kalian bersin lalu mengucapkan alhamdulillah, maka hendaklah kalian mengucapkan tasymit (ucapan yarhamukallah) baginya, namun jika tidak, maka janganlah mengucapkan tasymit baginya.”[2]
Maka orang yang bersin mengucapkan,
اَلْحَمْدُ ِللهِ.
“Segala puji bagi Allah”
Yang mendengar mendoakan,
يَرْحَمُكَ اللهُ
“Semoga Allah memberikan rahmat kepadamu.”
Kemudian yang bersin mendokan kembali,
يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ.
“Semoga Allah memberikan pada kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian.”[3]
Demikian semoga bermanfaat
@Laboratorium RS Manambai, Sumbawa Besar
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
[1] Zadul Ma’ad 2/401, syamilah
[2] HR. Muslim no. 2992
[3] Lihat shahih Abu Dawud oleh syaikh AL-Albani