AdabFiqhKesehatan Islam

Bolehkah Menjenguk Lawan Jenis Yang Sakit?

Seorang laki-laki muslim akan berpikir-pikir jika hendak menjenguk lawan jenisnya yang sakit, apalagi yang bukan mahram, misalnya sepupunya yang sakit. Karena orang sakit biasanya beberapa auratnya terbuka. Begitu juga sebaliknya. Bagaimana hukumnya dalam Islam?

Jawabannya: DIPERBOLEHKAN menjenguk lawan jenis dengan syarat aman dari fitnah, meutup aurat dan khalwat (bedua-duaan) .

Imam Bukhari rahimahullah berkata,

باب عيادة النساء للرجال” قال: وعادت أم الدرداء رجلاً من أهل المسجد من الأنصار.

“Bab: wanita menjenguk laki-laki dan Ummu Ad-Darda’ menjenguk beberapa laki-laki ahli masjid dari kaum Anshar.”[1]

Bolehnya wanita menjenguk laki-laki

عن عائشة رضي الله عنها قالت : لما قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم  المدينة وعك أبو بكر وبلال رضي الله عنهما قالت : فدخلت عليهما ، فقلت : يا أبت كيف تجدك ؟ ويا بلال كيف تجدك

Aisyah radhiyallahu anha meriwayatkan, Ketika Rasulullah shallalallahu alaihi wa sallam tiba di madinah, Abu Bakar dan Bilal terserang demam. Kemudian, kata Aisyah, aku menemui mereka dan bertanya, ‘Ayah, bagaimana keadaanmu?’ ‘Wahai Bilal, bagaimana keadaanmu?”[2]

Bolehnya laki-laki menjenguk wanita

وروى مسلم عن جابر بن عبد الله أن رسول الله    صلى الله عليه وسلم دخل على أم السائب – أو أم المسيب – فقال: “مَالَكِ يا أُمَّ السَّائبِ­ أَوْ يَا أُمِّ المُسيَّبِ­ تُزَفْزِفينَ ؟” قَالَتْ: الحُمَّى لا بارَكَ اللَّه فِيهَا، فَقَالَ: “لا تَسُبِّي الحُمَّى، فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايا بَني آدم، كَما يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبثَ الحدِيدِ”

Diriwayatkan dari Jabir Bin Abdullah Bahwa Rasulullah shallalallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk Ummu Saib –atau Ummu Musayyab- beliau bersabda, “Bagaimana keadaanmu wahai Ummu Saib –atau wahai Ummu Musayyab apa yang engkau keluhkan?”. Ia berkata, “demam, semoga Allah tidak memberkahinya (demam). Beliau bersabda, “janganlah engkau mencela demam karena ia menghapus kesalahan anak adam sebagaimana kikir menghilangkan karat besi.”[3]

وعن ابن عباس (رضي الله عنهما) أنه استأذن على عائشة (رضي الله عنها) في مرض موتها، فأذنت له، فقال:كيف تجدينك ؟ قالت: بخير إن اتقيت، قال: فأنت بخير إن شاء الله تعالى، زوجة رسول الله صلى الله عليه وسلم   ولم ينكح بكرًا غيرك

Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma bahwasanya ia meminta izin kepada Aisyah radhiallahu anha untuk menjenguk ketika sakit yang mengantarkan kematiannya, maka Aisyah mengizinkannya. Ia berkata, “bagaimana keadaanmu?”. Aisyah berkata, Dalam kondisi baik, jika saya bertakwa”. Ia berkata, “ engkau dalam kebaikan insyaAllah, engkau Istri rasulullah shallalallahu alaihi wasallam, ia tidak menikahi perawan kecuali engkau.”[4]

 

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

 

Mataram, 21 Muharram 1434 H

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com


[1] Shahih Bukhari 5/2140

[2] HR. Bukhari

[3] HR. Muslim

[4] HR. Bukhari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button