AqidahMuamalah

Ke Mana Teman Dakwah Seperjuangan Yang Dulu?

Beberapa aktifis dakwah merasa kehilangan teman seperjuangan dakwah yang dahulunya bersama-sama mengemban dakwah. Entah ke mana mereka, tapi hilang dari peredaran dakwah, tidak tahu rimbanya lagi dan ketika dihubungi sepertinya tidak ada respon sama sekali dan perlahan-lahan hilang

Kami sendiri merasa kehlangan, sahabat yang dahulu mengajak menempelkan pamplet kajian di masjid-masjid, dahulunya ia yang mengenalkan dakwah ahlu sunnah. Sekarang malah sudah jauh dari dakwah ahlu sunnah, penampilan sebagaimana orang awam dan jauh dari sunnah. Padahal saya berharap pahala yang saya lakukan, akan mengalir juga ke dia, karena dialah yang mengajak kami mengenal dakwah ahlu sunnah.

Sebagaimana kita ketahui bahwa dakwah pahalanya MLM, mengalir bagi yang mengajarkan dan menunjukkan kebaikan ketika yang didakwahkan melakukannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti pahala pelakunya (HR. Muslim)

Tidak sedikit kita mendengar berita:
-ikhwan yang dulunya semangat mengaji dan menjadi panitia-panitia kajian, kemudian bekerja di perusahaan kota A dengan gaji yang menggiurkan sekarang sudah potong jenggot, isbal, berpacaran dan seolah-olah menjauh dari ikhwan-ikhwan jika di sms atau ditelpon.
-akhwat yang dulunya semangat menuntut ilmu,memakai jilbab lebar, memakai cadar bahkan purdah, kemudian melanjutkan studi S2 atau S3 dikota B atau d iluar negeri, kemudian terdengar kabar bahwa ia sudah memakai jilbab ala kadar yang kecil “atas mekkah bawah amerikah”.

Terkadang kita tidak percaya dengan berita-berita seperti ini. Bagaimana mungkin dulu ia adalah guru bahasa arab, imam masjid dan jadi rujukan pertanyaan, sekarang menjadi seperti itu. semua ini bisa jadi karena tenggelam dengan kesibukan dunia dan terkikis fitnah secara perlahan-lahan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkannya seperti tikar, beliau bersabda,

تُعْرَضُ الْفِتَنُ عَلَى الْقُلُوبِ كَالْحَصِيرِ عُودًا عُودًا

“Fitnah-fitnah akan mendatangi hati bagaikan anyaman tikar yang tersusun seutas demi seutas”. [HR.Muslim no 144]

 

@Markaz YPIA, Yogyakarta Tercinta

Penyusun:   Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB dan follow twitter

Add Pin BB www.muslimafiyah.com kedua 7C9E0EC3, Grup telegram Putra (+6289685112245), putri (+6281938562452)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button