Tepat Waktu Saat Datang Kajian Agar Ilmu Berkah
Kami teringat kisah seorang ustadz ketika mengisi kajian, beliau langsung memulai kajian walaupun jamaah yang hadir baru 1 atau 2 orang.
Alasan beliau:
- Kita sudah menetapkan dan mengumumkan jam 8 pagi mulai kajian, maka jangan membohongi jamaah, tetap harus tepat waktu. Jika tidak, maka harus meminta maaf kepada jamaah karena tidak tepat waktu
- Jika mereka butuh ilmu, mereka pasti akan datang tepat waktu dan menghormati majelis ilmu
- Akan jadi kebiasaan para jamaah akan datang terlambat, karena jika datang tepat waktu bisa jadi terlambat juga mulai.
Ini sebagai intropeksi kita bersama, terkadang ketika kajian, mulainya tidak tepat waktu. Bisa jadi karena beberapa faktor yang saling mendukung:
- Sebagian jama’ah memiliki kebiasaan datang terlambat, bisa jadi karena kebiasaan datang terlambat atau merasa kajian juga paling mulainya terlambat nanti.
- Panitia kajian menuliskan jadwal kajian yang tidak sesuai dengan waktu memulainya. Misalnya kajian jam 8 pagi ditulis di pengumuman, tetapi oleh panitia mulainya jam 8.30. Bisa jadi karena menunggu jamaah agak ramai baru dimulai.
Mari kita muliakan kembali majelis ilmu dengan menepati janji.
Allah berfirman,
ﻭَﺃَﻭْﻓُﻮﺍ ﺑِﺎﻟْﻌَﻬْﺪِ ۖ ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻌَﻬْﺪَ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺴْﺌُﻮﻟًﺎ
“Dan penuhilah janji. Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.” (Al-Isrâ’/17:34)
Mari hidupkan semangat menuntut ilmu kembali, di zaman kejayaan Islam, untuk dapat hadir di majelis ilmu harus “boking” tempat juga (seperti pesan tiket) dengan cara MENGINAP DI TEMPAT YANG AKAN DIDUDUKINYA.
Berkata Ibnu ‘Addi rahimahullahu,
ﻗَﺎﻝَ ﺍﺑﻦُ ﻋَﺪِﻱ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﺠﻠﺲ ﺍﻟﻔﺮﻳﺎﺑﻲ ﻳﺤﺰﺭ ﻓﻴﻪ ﺧﻤﺴﺔ ﻋﺸﺮ ﺃﻟﻒ ﻣﺤﺒﺮﺓ ﻭﻛﻨﺎ ﻧﺤﺘﺎﺝ ﺃﻥ ﻧﺒﻴﺖ ﻓِﻲ ﻣﻮﺿﻊ ﺍﻟﻤﺠﻠﺲ ﻟﻨﺘﺨﺬ ﻣﻦ ﺍﻟﻐﺪ ﻣﻮﺿﻊ ﻣﺠﻠﺲ
“Aku melihat majelis Al-Firyabi yang diperkirakan terdapat 15 ribu tempat tinta . Kami harus menginap di tempat yang akan di dudukinya besoknya untuk dapat menghadiri majelis .” (Al-Kamil fi dhu’afa At-Rijal 6/407, Dar Kutub Al-Ilmiyah, Beirut, 1418 H, Syamilah)
Inilah menjadi sebab berkahnya ilmu di zaman dahulu, mereka menghormati adab majelis, sedangkan kita jauh dari adab majelis ilmu walaupun akses ilmu mudah saat ini.
Silahkan baca:
Bagaimana Ilmu Agama Mau Berkah, Cara Mendapatkannya Saja Kurang Beradab
Demikian semoga bermanfaat
@Di antara bumi dan langit Allah, Pesawat Garuda Pontianak – Jakarat – Yogya
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com