AdabFatwa KedokteranMuamalah

Ternyata Diskusi Ilmiah Sulit Dipraktekkan di Dunia Maya

Awalnya kami kira, bisa diskusi secara ilmiah di dunia maya (kalau debat jelas harus kita tinggalkan)

Ternyata perakteknya sulit, karena:
1. Persepsi “ilmiah” setiap orang berbeda-beda

2. Terkadang tidak fokus dengan satu tema, bisa melebar ke sana ke sini

3. Ini yang paling penting:
diskusi/debatnya dilihat banyak orang dan publik,
Karenanya bisa jadi sebenarnya dia mengakui kalah atau ternyata salah, tetapi “gengsi kalah” apalagi lawannya “terkesan mempermalukan” dengan membantahnya secara ilmiah
sehingga jadilah menolak kebenaran
(Semoga ini tidak terjadi pada kita)

4. Lebih penting juga: buang-buang waktu kita yang berharga, dunia nyata banyak kesibukan yg lebih penting
kadang juga lawan diskusi tidak dikenal dan kita juga tidak punya kepentingan dengannya

Akhirnya saya mengambil kesimpulan, diskusi yang benar-benar bermanfaat hanya di dunia nyata (apalagi kita kenal) dengan niat sama-sama mencari kebenaran dan persaudaraan sesama kaum muslimin

Kalaupun memang ingin sekali  sebaiknya japri atau inbox yang tidak dilihat oleh orang banyak

Ada baiknya kita mengingat pesan para nabi dan salafus shalih mengenai debat. Nabi Sulaiman ‘alaihis salam berkata kepada anaknya:

يَا بُنَيَّ، إِيَّاكَ وَالْمِرَاءَ، فَإِنَّ نَفْعَهُ قَلِيلٌ، وَهُوَ يُهِيجُ الْعَدَاوَةَ بَيْنَ الْإِخْوَانِ “

 Wahai anakku, tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan ia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.” [Syu’abul Iman: 8076 Al-Baihaqi, cetakan pertama, Darul Rusdi Riyadh, Asy-syamilah]

Mohon maaf hanya sekedar sharing, belum tentu saya yang benar dengan pendapat ini

@Markaz YPIA, Yogyakarta tercinta

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan   follow twitter

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button