Jangan Main Boking Sembarangan
“ukhti, nampaknya hati saya sudah bertaut kepada ukhti, insyaAllah saya serius sama ukhti, nanti saya akan nikahi ukhti LIMA TAHUN LAGI setelah saya lulus dan dapat kerja”
Hal Ini mungkin timbul dari kebingungan lelaki diatas kecemasannya. Dia sudah terlanjur suka, tetapi belum bisa melegalkanya sesegera mungkin. Atau ada akhwat “ngetop”, supaya tidak kedahuluan orang, yang penting maju dulu, urusan yang lain-lain nanti dulu. Yang penting akhwat itu sudah berada di beranda depan rumah kekuasaan. Padahal dia belum siap untuk nikah. Ikhwan yang seperti ini hanya sekedar maju dengan modal jenggot saja.
Hal ini bisa membuat wanita menggantung,
Dimana akarnya tidak tidak mengujam kebawah…
Dan dahannya tidak menjulang ke langit..
firman Allah,
فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ
kemudian engkau biarkan dia mengantung terkatung-katung”. (QS. An-Nisa`: 129)
Lima tahun atau hitungan tahun sangat lama bagi wanita untuk menunggu, menambah kecemasan diatas kecemasan hari demi hari. Sebaiknya biarlah ia bebas, jika ada laki-laki yang lebih siap, biarlah mereka maju. Biarlah nantinya ia dipersunting oleh takdirnya yang namanya ada di lauhil masthur.
Kita tidak tahu apa yang terjadi selama lima tahun, bisa jadi:
-selama itu tidak bisa menjaga kehormatan bersama, terjerumus dalam zina, awalnya saling sms, bertemu ditempat ramai, akhirnya bisa ber-khalwat dan selanjutnya mereka berdua yang lebih tahu
-selama itu menemukan orang lain yang lebih baik darinya, lebih segala-galanya, maka bisa jadi salah satunya berkhianat cinta dan berpaling.
-selama itu bisa terjadi hal-hal tertentu, misalnya salah satunya meninggal ketika penantian sudah berjalan 4,5 tahun. Tatau cacat karena kecelakaan. Dan akhwatnya sudah mulai berumur serta sudah menolak banyak ikhwan yang ingin maju.
Tidak perlu khawatir masalah jodoh, yang terpenting sekarang kita menjadi lebih baik. Meningkatkan kualitas takwa dan keimanan. Sibuk belajar dikampus menunaikan kewajiban amanat orang tua, sibuk belajar bahasa arab, sibuk berdakwah,sibuk mengurus panitia kajian, sibuk menulis ilmu dan kesibukan yang bermanfaat lainnya dibanding sibuk mengurusi wanita. Daripada terlalu sibuk membicarakan tema pernikahan dan asmara. Membuat distatus facebook tentang nikah saja. Tetapi tidak ada realisasinya. Yakinlah bahwa jika kita baik pasti juga akan mendapat yang baik, karena Allah ‘Azza wa Jalla sudah berjanji,
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” [An-Nur: 26]
Disinilah kita bisa mengukur keimanan kita, jika memang kita mengaku-ngaku beriman kepada-Nya, karena rabb kita,
إِنَّ اللّهَ لاَ يُخْلِفُ الْمِيعَادَ
“Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.” [Ar-Ra’d: 31]
@Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan follow twitter
Subhanallah.. benar sekali taushiyahnya.. jodoh itu kehendak Allah…
ustad,sy ingin brtanya. 1.apa yg harus dilakukan seorang akhwat utk mempersiapkan dirinya selama masa jomblo sblm datang padanya masa nikah? 2.saya sibuk mengikuti berbagai lomba dan mengejar prestasi yg mubah.apakah ini trmasuk pengembangan diri?
nice share ustad.
tapi gimana kalau kasusnya beda kaya misal
Kita gak janjiin apa2 sama dia, tapi tetap berhubungan dekat untuk saling belajar. dalam kasus ini saya mengajarkan kepadanya tentang ilmu internet marketing, sedang dia membantu saya untuk belajar yang tidak saya tau.