AqidahBimbingan IslamTauhid dan Aqidah

Tauhid Bisa Bertambah dan Berkurang

Jika salat ada rukun, sunah, dan pembatalnya, tauhid juga ada pembatalnya yang bisa mengeluarkan seseorang dari keislamannya.

Perlu diketahui juga bahwa tauhid juga bisa berkurang dan bertambah.

Selama ini mungkin kita memahami permasalahan tauhid adalah tentang syirik dan jangan menyembah berhala saja, ternyata pembahasan tauhid sangat luas.

Semoga bisa memberikan motivasi kepada kita agar lebih bersemangat lagi belajar tauhid.

Prof. Abdullah Al-Jibrin Menjelaskan

ﻓﻤﻨﻘﺼﺎﺕ ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ : ﻫﻲ ﺍﻷﻣﻮﺭ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻨﺎﻓﻲ ﻛﻤﺎﻝ ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻭﻻ ﺗﻨﻘﻀﻪ ﺑﺎﻟﻜﻠﻴﺔ… ﻭﻫﻲ ﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻲ ﺍﻟﺘﻲ ﻻ ﺗﺼﻞ ﺇﻟﻰ ﺩﺭﺟﺔ ﺍﻟﺸﺮﻙ ﺍﻷﻛﺒﺮ ﺃﻭ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﺍﻷﻛﺒﺮ ﺃﻭ ﺍﻟﻨﻔﺎﻕ ﺍﻷﻛﺒﺮ

“Pengurang tauhid adalah perkara-perkara yang bisa menafikan kesempurnaan tauhid dan tidak membatalkan secara keseluruhan … yaitu maksiat (syirik termasuk maksiat) yang tidak sampai pada derajat syirik akbar, kufur akbar, atau nifaq akbar” (Lihat Tashil Al-Aqidah Islamiyah)

Jadi jika:

  1. Tauhid batal: pelakunya bisa terancam keluar dari Islam
  2. Tauhidnya berkurang dari kesempurnaan: maka akan mengurangi kesempatan untuk masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab yang merupakan buah dari kesempurnaan tauhid

Tentu kita semua sangat ingin masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab, kan?

Syaikh Muhammad At-Tamimi telah membahas hal ini dalam kitab tauhidnya dengan bab:

ﺑﺎﺏ ﻣﻦ ﺣﻘﻖ ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﺩﺧﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺑﻐﻴﺮ ﺣﺴﺎﺏ

“Bab, Barangsiapa yang merealisasikan tauhid dengan sempurna, maka masuk ke dalam surga tanpa hisab”.

Syaikh Shalih Alu-Syaikh menjelaskan tentang “tahqiq tauhid” (merealisasikan tauhid) ada dua tingkatan:

  1. Tingkatan wajib Yaitu wajib menghindari diri dari pembatal tauhid seperti perbuatan syirik akbar
  2. Tingkatan mustahab/sunah Yaitu menjaga agar tauhid tidak berkurang, memurnikan tawakal kepada Allah, menggantungkan hati kepada Allah secara murni, menghindari hal-hal yang bisa mengurangi tauhid

Siapa saja yang bisa masuk surga tanpa hisab, salah satunya adalah dalam hadis:

ﻫُﻢْ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﺎ ﻳَﺘَﻄَﻴَّﺮُﻭﻥَ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﺮْﻗُﻮﻥَ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻜْﺘَﻮُﻭﻥَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ

“Mereka itu tidak melakukan thiyarah (beranggapan sial), tidak meminta untuk dirukyah, dan tidak menggunakan kay (pengobatan dengan besi panas), dan hanya kepada Rabb merekalah, mereka bertawakal.” (HR. Bukhari no. 5752)

Semoga Allah memasukkan kita semua ke dalam surga tanpa hisab dan tanpa azab.

@Yogyakarta Tercinta

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button