Al-‘Isyq (Penyakit Cinta) Menutup Semua Aib Pujaan Hati
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,
هويتك إذ عينى عليها غشاوة … فلما انجلت قطعت نفسي ألومها
“Kecintaanku kepadamu menutup mataku
Namun ketika terlepas cintaku, semua aibmu menampakkan diri”[1]
awalnya saling memainkan sandiwara cinta tak halal saja. setelah sekian tidak lama dan bosan, baru nampak belangnya…
ketika di AWAL
“tolong datang berikan dunk, pengen ditemani belanja” (wuuzzz,5-10 menit tiba)
SEKARANG:
“papa temani belanja yuk”, (jawaban: belanja aja ndiri… sibuk niii)
ATAU, DAHULU:
“yankku, gunung akan kudaki, selat kan kusebrangi, jikalau kangen”
SEKARANG:
“kok ga pernah sms lagi sih?”
“brisik amat ni HaPe sih, gue lagi ada gebetan baru ni (selingkuh)”
Yang terlihat darinya hanya yang baik-baik saja, seakan-akan dunianya dipenuhi dengan bayang semu kebaikan pujaan hati. Setelah lama berlalu masa, setelah jemu melanda, setelah habis sari pati bunga dihisap, barulah ia menyesal
Abul Abbas Al-Hamawi rahimahullah Menjelaskan mengenai Al-‘isyq,
عَشِقَ عَشَقًا مِنْ بَابِ تَعِبَوَالِاسْمُ الْعِشْقُ بِالْكَسْرِ قَالَ ابْنُ فَارِسٍ الْعِشْقُ الْإِغْرَامُ بِالنِّسَاءِ وَالْعِشْقُ الْإِفْرَاطُ فِي الْمَحَبَّةِ رَجُلٌ عَاشِقٌ وَامْرَأَةٌ عَاشِقٌ أَيْضًا.
“Al-’isyq dengan kata kerja ‘asyiqo-‘asyaqon dari bab tasrif tabi’a, menggunakan kasroh
Berkata Ibnu Al-Faris rahimahullah berkata:
“al-’isyq adalah memuja/ menggemari wanita, berlebih-lebihan dalam cinta, istilah untuk laki-laki dan juga wanita.”[2]
semoga yang terjangkit penyakit ini bisa sembuh dan semoga yang belum tidak akan pernah terjangkiti.
@Pogung Kidul, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan follow twitter