AdabAqidahBimbingan Islam

Intropeksi Bagi yang Menisbatkan Diri Kepada Salaf

Mari intropeksi diri kita ketika menisbatkan diri kepada Salaf

Para salaf adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan generasi setelahnya

Karena amalku tidak seperti para salaf

Bahkan amalku kalah dengan orang awam dalam masalah agama

 

Ketika adzan berkumandang, aku malah santai dan terlambat shalat berjamaah

Padahal salaf ada yang 40 tahun selalu di shaf terdepan

Kudapati seorang bapak tua renta

Yang kata ”salaf” saja mungkin ia tidak tahu, tetapi selalu datang sebelum adzan

 

Ternyata akhlakku kasar, meremehkan dan sombong, hanya baru mengenal dakwah

Aku sering berdebat, terkadang mencaci dan sering menyalahkan orang lain

Padahal salaf sangat mengutamakan lembut dan hikmah dalam berdakwah

Karena dakwah mereka dicela dan dicaci, tetapi aku mengaku berdakwah tetapi malah mencela dan mencaci

Ternyata orang awam yang mungkin tidak kenal kata “salaf”, akhlak mereka mulia dan disenangi orang manusai

 

Ketika ada amanah dan pekerjaan, aku tidak profesional dan melalaikan

Kuliahku berantakan padahal amanah orang tua

Pekerjaanku dikantor sering tidakberes

Padahal para salaf sangat menunaikan amanah dan menjunjung tinggi amanah

Orang awam saja sangat amanah dalam pekerjaan

dan mereka membuat tangis-bahagia orang tua di saat wisuda

 

 

Ketika ada amanah berdakwah, seolah-olah aku lari dan enggan mengurus dakwah

Aku enggan capek mengurus dakwah

aku ingin koar-koar tentang ilmu saja, mengomentari berbagai berita dan kejadian

Supaya orang tahu aku ini “berilmu”, padahal ilmu yang “prematur”

Padahal orang awam saja berlomba-lomba membangun dan mengurus masjid

Orang awam saja berlomba-lomba membantu urusan kaum muslimin

 

Sekarang aku malu dan akan berjanji

Tidak akan terlalu banyak mengkritisi, mengurusi dan mempertanyakan

“kamu bermanhaj salaf gak?” “si fulan itu salaf?”

Seharusnya mereka didoakan saja dan aku akan intropeksi diri

Karena amalku tidak sebagaimana para salaf

 

Semoga kaum muslimin mendapatkan hidayah terbaik dengan manhaj (metode beragama) sesuai dengan ajaran para Salaf

 

Amin yaa mujiibas saa-iliin

Perkenankanah wahai Engkau Yang Mengabulkan doa

 

@Markaz YPIA, Yogyakarta tercinta

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan   follow twitter

 

 

Related Articles

3 Comments

  1. Astagfirullah..
    Mudah2an saya bisa memperbaiki ahlak saya..merasa saya banget artikel di atas…
    Trimakasih atas pesan dan nasihat..
    Barakallahu fi kum..

  2. Assalamu’alaikum Ustadz, di daerah tempat saya tinggal, masyarakat setempat punya kebiasaan bersalaman sambil membentuk barisan tiap selesai shalat.
    Sepengetahuan saya, hal itu tidak ada tuntunannya dari nabi. Biasanya saya memisahkan diri dan tidak ikut bersalaman. Bagaimanakah sikap yg seharusnya saya lakukan ustadz, karena saya tidak ingin ada salah sangka di masyarakat.
    Terimakasih

    1. Wa’aalikumussalam,
      sebaiknya tidak ikut,
      Bisa disikapi dgn anda lebih ramah menyapa mereka setelah selesai shalat dan anda fokua doa.ketika mereka salaman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button