Pelajaran TAUHID Membahas Fungsi Bintang Di Langit
Siapa yang tidak kenal bintang di langit? Indah bukan? Sering kali menjadi sajak dan syair para pujangga.
Mulai dari menggambarkan indahnya pesona, “Ada kumparan bintang nan indah di matamu.”
Sampai ungkapan yamg mengarah ke arah syirik “Coba kau tunjuk satu bintang, sebagai pedoman langkah kita” (Semoga kita dijauhkan, karena pedoman kita adalah AlQuran dan sunnah).
Dalam pelajaran TAUHID dibahas fungsi bintang, ada 3 yaitu:
- Untuk melempar setan yang berusaha mencuri berita di langit.
Sehingga kebanyakan berita/ramalan yang sampai ke dukun dari setan adalah dusta, hari gini masih percaya dukun? Tentu tidak. Allah berfirman,
ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻫَﺎ ﺭُﺟُﻮﻣًﺎ ﻟِﻠﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦِ ﻭَﺃَﻋْﺘَﺪْﻧَﺎ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﺴَّﻌِﻴﺮِ
“Dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala- nyala.” (Al Mulk: 5). - Sebagai penunjuk arah berupa rasi bintang yang sudah dikenal.
Ini bermanfaat bagi pelaut dan pengembara. Allah berfirman,
ﻭَﻋَﻼﻣَﺎﺕٍ ﻭَﺑِﺎﻟﻨَّﺠْﻢِ ﻫُﻢْ ﻳَﻬْﺘَﺪُﻭﻥ
“Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.” (QS. An Nahl:16). - Sebagai penghias langit dan penerang.
Allah berfirman,
ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺯَﻳَّﻨَّﺎ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺑِﻤَﺼَﺎﺑِﻴﺢَ
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang.” (QS. AlMulk: 5)
Nah, hanya ini fungsi bintang, TIDAK ADA fungsi sebagai tanda-tanda untuk meramal, menebak karakter seseorang ataupun meramal apa yang akan terjadi di bumi atau masa akan datang.
Apakah tidak boleh sama sekali mempelajari dan melihat gerak-gerik bintang? Boleh saja, perhatikan dulu,
- Ilmu astronomi (ilmu tasyir)
Ini BOLEH, yaitu mempelajari kedudukan bintang, jarak, arah posisi di tata surya kita serta alam semesta. - Ilmu astrologi (ilmu ta’tsir)
ini TIDAK BOLEH, yaitu mempelajari PENGHARUH GHAIB benda langit dan bintang terhadap masa akan datang/ramalan.
Dari astrologi ini lahir istilah zodiak, rasi bintang yang katanya bisa menebak karakter dan meramal masa depan, tentu ini tidak benar, jika yakin bisa terjerumus dalam kesyirikan.
Ingat ! Sekali lagi hanya Allah yang tahu ilmu ghaib dan masa akan datang.
ﻗُﻞْ ﻟَﺎ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ
“Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (An Naml: 65)
Mari belajar TAUHID dan terus mendakwahkannya, agar menjadi prioritas kita dalam dakwah.
@Gemawang, Yogyakarta tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com