Kesehatan Islam

Penyakit Gay Bukan Karena Turunan Genetik

 

Kami menemukan tulisan menarik mengenai teori “bahwa gay adalah turunan genetik” TIDAKLAH benar.

“NOBODY IS BORN GAY”

Tetapi faktor lingkungan yang paling banyak berpengaruh dan sifat ini bisa menular bagi mereka yang memang jiwanya tidak stabil dan tidak kuat imannya. Bisa juga karena bentuk trauma dan pengalaman tidak baik ketika masa kecil. Ada faktor lain juga tetapi dua hal ini yang paling mendominasi.

Kami nukilkan pernyataan ahlinya:

Ruth Hubbard, seorang pengurus “The Council for Responsible Genetics” yang juga penulis buku “Exploding the Gene Myth” mengatakan:

“Pencarian sebuah gen gay bukan suatu usaha pencarian yang bermanfaat. Saya tidak berpikir ada gen tunggal yang memerintah perilaku manusia yang sangat kompleks. Ada berbagai komponen genetik dalam semua yang kita lakukan, dan adalah suatu kebodohan untuk menyatakan gen-gen tidak terlibat. Tapi saya tidak berpikir gen-gen itu menentukan.”

Simak wawancara bersama Ruth Hubbard dihttp://gender.eserver.org/exploding-the-gene-myth.html[1]

Ternyata pembuat teori “gay adalah propagand palsu dari kaum LGBT. Penyusun buku panduan psikologi: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders” (DSM) ternyata lima dari tujuh orang tim pembuat DSM adalah homo dan lesbian[2]

 

Jika masih memang tidak percaya, perlu diketahui bahwa yang namanya teori buatan manusia bisa berubah-ubah. Maka teori yang paling benar adalah Al-Quran dan Sunnah:

1.Jelas menyatakan bahwa Gay, homoseksual, lesbian dan lain-lain (LGBT) adalah PENYAKIT.

Sebagaimana Nabi Luth alaihissalam sangat gencar mendakwahi kaumnya agar tidak melakukan perbuatan yang sangat MENYIMPANG

2.Allah menciptakan manusia berpasangan laki-laki dan wanita, menciptakan mereka berpasangan dari Adam dan Hawa.

Allah lebih tahu apa yang terbaik dan apa yang tidak baik bagi makhluknya, apakah kalian lebih tahu dari Allah? Allah berfirman,

أَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللَّهِ

“Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” (QS. al-Baqarah: 140).

Sehingga Allah menurunkan syariat untuk kebaikan dan kemashlahatan manusia.

Demikianlah agama Islam, memerintahkan dan melarang sesuatu pasti untuk kemashalahatn dan kebaikan manusia.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata dalam risalahnya,

الدين مبني على المصالح

في جلبها و الدرء للقبائح

“Agama dibangun atas dasar  berbagai kemashlahatan

Mendatangkan mashlahat dan menolak berbagai keburukan”

 

Kemudian beliau menjelaskan,

ما أمر الله بشيئ, إلا فيه من المصالح ما لا يحيط به الوصف

“Tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali padanya terdapat berbagai mashlahat yang tidak bisa diketahui secara menyeluruh”[3]

CATATAN PENTING:

1.Kepada mereka yang terkena penyakit LGBT, kami doakan semoga segera sembuh dan berusaha agar bisa sembuh. Yakinlah setiap penyakit pasti ada obatnya, betusahalah dan Allah lebih tahu isi hati anda.

Silahkan baca:

Mengobati Penyakit Gay Dan Homoseksual (Syariat Dan Medis)

2.Kepada yang lainnya, agar kita TIDAK MENGOLOK-OLOK ATAU MENGHINAKAN LGBT tetapi BANTU DAN DOAKAN mereka untuk sembuh dan beri dukungan kepada mereka. Karena kami menemukan banyak juga yang sangat ingin sembuh tetapi merasa sulit tanpa ada dukungan dari mereka yang sehat

Demikian semoga bermanfaat

@Laboratorium Klinik RSUP DR Sardjito, Yogyakarta tercinta

Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB , Follow facebook dan   follow twitter

 

[1] Sumber: http://iwanyuliyanto.co/2013/12/08/runtuhnya-teori-gen-gay/

[2] Sumber: http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2014/11/19/33479/lima-dari-tujuh-orang-tim-pembuat-dsm-adalah-homo-dan-lesbian.html

[3] Risaalah fiil Qowaaidil fiqhiyah hal. 41, Maktabah Adwa’us salaf

Related Articles

4 Comments

  1. Setuju, ini salah satu penyakit psikologis, tdk diturunkan melainkan terbentuk oleh lingkungan terutama keluarga.

    Yg patut diingat adalah, bagi siapa saja yg juga mendapati kecenderungan yg tdk lazim di hatinya. Itu bukan berarti Allah menghinakan kita.. Itu hanyalah ujian, Allah ingin tau bagaimana kita menyikapi penyakit ini tetap dalam koridor syariat.

    Bukanlah suatu dosa seseorang memiliki orientasi seks yg aneh, bahkan itu di luar kendali manusia. Dan Allah pun telah menyatakan, bahwa Dia tdk akan mezalimi hamba-hambanya tanpa alasan yg haq.

    Kaum luth itu terlaknat karna mereka menuruti syahwat, dan sampai mempraktekan perbuatan liwath itu..

    Adapun sekadar memiliki kecenderungan suka sesama jenis, selama bersabar, dirahasiakan dan tdk menuruti hawa nafsu itu dgn perbuatan nyata.. Insya Allah bukanlah termasuk dosa. Semoga Allah memberi udzur atas kelemahan kita. Dan memberi pahala atas kesabaran kita.

    Tetaplah bersabar mematuhi hukum-hukum Allah di dunia ini..

    Semua pasti berakhir, kalaupun bukan di dunia. Maka hati kita pasti Allah sucikan di akhirat, sehingga dapat merasakan indahnya percintaan dengan bidadari.

  2. Mungkin iya gay bukan dari gen, jujur saya sendiri juga merupakan gay, mungkin lebih tepatnya disebut bisex, karena saya masih ada sedikit rasa menyukai wanita, tapi lebih dominan menyukai pria.

    Tapi, saya pernah mendengar kalau tidak salah itu adalah hadist, yang menyatakan bahwa apapun yang terjadi di dalam hidup ini akibat ulah kita sendiri. Setelah itu, saya melihat tulisan dibawah hadist itu lagi, ada seorang pemuda yang heran mengapa dia buta sejak lahir, padahal tentu dia tidak melakukan perbuatan apapun yang menyebabkan dia buta. Setelah itu, ada jawabannya yang mengatakan bahwa itu akibat dari dosa orang tuanya. Apakah itu benar? dosa orang tua bisa berakibat pada anaknya, dan anaknya harus menanggung akibat dari perbuatan orang tuanya?

    Setelah membaca itu, saya mulai berfikir, bisa jadi penyakit gay ini memang bukan dari gen, tapi akibat dosa orang tua saya, mungkin. Apakah teori tentang dosa orang tua benar?

    1. Bismillah… walhamdulillah sampai hari ini Alloh masih memberi kita nikmat istiqomah di atas Islam. Tidak ada nikmat di dunia ini yang lebih indah kecuali ketika Alloh selamatkan kita dalam Islam dan menemuinya -mengakhiri masa di dunia ini- dalam keadaan muslim.

      Subhanalloh, sungguh tepat ketika asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab memulai kitab mungilnya AL USHUL ATS TSALATSAH dengan kalimat, `ilam (ketahuilah yakni ilmuilah)… kemudian beliau lanjutkan dengan `BAHWASANNYA WAJIB ATAS KITA (yakni mukallaf -yang telah terbebani dengan beban syariat-) mengetahui/mempelajari/mengilmui 4 perkara: yang pertama; AL ILMU… dst.

      Dan yang pertama dari ilmu itu adalah -kata beliu- , MENGENAL ALLOH subhanahu wata`ala, Robbul Alamin.

      @Anonymous

      Dalam Al Quran, Alloh ta`ala sering menyebut kata-kata MUSIBAH. Maka di sini kita harus mendudukan dulu definisi musibah. Di tempat lain , dalam hal yang realnya sama, Alloh ta`ala sering pula menyebut kata-kata IBTILA`(cobaan) dengan barbagai pecahan kata nya (insyaalloh yang pernah belajar ilmu tata bahasa arab tahu)…

      untuk bisa membedakan keduanya, silahkan membaca link di sini:

      http://dakwahquransunnah.blogspot.com/2012/10/perbedaan-antara-musibah-dan-ibtila.html

      dan di sini:

      http://dakwahquransunnah.blogspot.com/2012/10/perbedaan-antara-musibah-dan-ibtila_11.html

      Semoga bermanfaat..

      Perspektif sesuatu itu MUSIBAH atau IBTILA` (COBAAN), kembalinya adalah MUHASABAH DIRI (mengoreksi diri).

      Wallahualam bishhowab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button