AqidahBimbingan Islamsekedar sharingTauhid dan Aqidah

Qiyas Salah: Cadar-Konde dan Adzan-kidung

Dalam ilmu ushul fiqh dikenal istilah qiyas ma’al fariq, yaitu qiyas yang tidak benar perbandingannya karena tidak sama.

Tahukah Anda bahwa yang pertama kali melakukan qiyas yang batil ini adalah Iblis? Iblis berkata:

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ

“Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Al-A’raaf: 12)

Tanah itu jelas lebih baik dari api, karena tanah menyuburkan dan menumbuhkan, sedangkan api itu memusnahkan.

Syaikh Asy-Syinqithi menjelaskan tiga kesalahan Iblis dalam qiyasnya. Beliau berkata:

وقياس إبليس هذا لعنه الله باطل من ثلاثة أوجه:

الأول: أنه فاسد الاعتبار؛ لمخالفة النص الصريح كما تقدم قريبا.

الثاني: أنا لا نسلم أن النار خير من الطين، بل الطين خير من النار؛ لأن طبيعتها الخفة والطيش والإفساد والتفريق، وطبيعته الرزانة والإصلاح، فتودعه الحبة فيعطيكها سنبلة والنواة فيعطيكها نخلة.

وإذا أردت أن تعرف قدر الطين فانظر إلى الرياض الناضرة، وما فيها من الثمار اللذيذة، والأزهار الجميلة، والروائح الطيبة. تعلم أن الطين خير من النار.

الثالث: أنا لو سلمنا تسليما جدليا أن النار خير من الطين، فإنه لا يلزم من ذلك أن إبليس خير من آدم؛ لأن شرف الأصل لا يقتضي شرف الفرع، بل قد يكون الأصل رفيعا الفرع وضيعاً.

Qiyas Iblis batil dengan 3 aspek:

  1. Rusak karena menyelisihi nash yang tegas (nash didahulukan dari logika Iblis).

  2. Aku tidak menerima pernyataan “api lebih baik dari tanah”, bahkan tanah lebih baik daripada api. Api itu kering, tidak tenang, merusak, dan memisahkan, sedangkan tanah itu menumbuhkan, memperbaiki, dan menumbuhkan biji serta menumbuhkan mayang dan kurma.

  3. Jika seandainya kita terima “api lebih baik dari tanah”, maka tidak melazimkan Iblis lebih baik dari Adam, karena kemuliaan asal tidak berkonsekuensi kemuliaan turunannya. Bisa jadi asalnya tinggi dan turunannya rendah (misalnya pupuk kandang dari kotoran hewan jadi bermanfaat, pent.). [Lihat Adwa’ul Bayan 1/33–34]

Jika ada yang melakukan qiyas cadar–konde dalam hal cantik, dan adzan–kidung dalam hal merdu, katanya:

“Konde lebih cantik dari cadar.”

“Kidung lebih merdu dari adzan.”

Ini adalah qiyas yang batil.

Cadar bukan untuk kecantikan tapi untuk menutup kecantikan, berbeda dengan konde yang digunakan untuk berhias.

Cadar merupakan sunnah, sedangkan konde apabila untuk menyambung rambut dilarang oleh syariat.

Adzan bukan untuk kesenian yang mementingkan kemerduan, tapi untuk memanggil kaum muslimin shalat dan menandakan masuk waktu shalat.

Berbeda dengan kidung yang tujuannya untuk kesenian.


@Yogyakarta Tercinta

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button