Bimbingan IslamFiqhMuamalah

Rajin Karena Punya Motivasi, Motivasi Orang Islam Adalah Keimanannya

Jelas bahwa orang yang rajin/semangat adalah orang yang memiliki motivasi dan tujuan, karena motivasi tersebut adalah penggeraknya. Kita ambil contoh dalam kisah Kaum Nabi Shalih ‘alaihissalam yang bersegera berlomba-lomba membunuh Unta Nabi Shalih ‘alaihissalam karena motivasi wanita tercantik di saat itu yang menghadiahkan dirinya bagi pembunuh Unta Nabi Shalih ‘alaihissalam. Pemuda-pemuda yang sebelumnya malas bisa jadi rajin/semangat.

Sebagaiman dikisahkan dalam Al-Quran,

وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ

“Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.” [An-Naml: 48]

Ath-Thabari rahimahullah menafsirkan,

وكان في مدينة صالح، وهي حِجر ثمود، تسعة أنفس يفسدون في الأرض ولا …لأن هؤلاء التسعة هم الذين سعوا فيما بلغنا في عقر الناقة

“Di daerah tempat tinggal nabi Shalih ‘alaihissalam, yaitu kaum Tsamud ada sembilan orang yang berbuat kerusakan di bumi.. karena mereka adalah sembilan orang yang berusaha untuk membunuh unta Nabi shalih.” [Jami’ Al-Bayan 19/477, Muassasah Risalah, cet.I, 1420 H, Syamilah]

Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

وذكر ابن جرير وغيره من علماء المفسرين أن امرأتين من ثمود اسم إحداهما صدوق ابنة المحيا ابن زهير بن المختار وكانت ذات حسب ومال وكانت تحت رجل من أسلم ففارقته فدعت ابن عم لها يقال له مصرع بن مهرج بن المحيا وعرضت عليه نفسها إن هو عقر الناقة واسم الأخرى عنيزة بنت غنيم بن مجلز وتكنى أم عثمان وكانت عجوزا كافرة لها بنات من زوجها ذؤاب بن عمرو أحد الرؤساء فعرضت بناتها الأربع على قدار بن سالف إن هو عقر الناقة فله أي بناتها شاء

“Ibnu Jarir dan ulama tafsir yang lain menyebutkan adan peranan dua perempuan dari kaum Tsamud. Yang pertama adalah Shaduq putri dari al Mahya bin Zuhair bin al Mukhtar. Dia adalah perempuan kaya dan berstatus bangsawan. Semula dia bersuamikan seorang muslim namun akhirnya perempuan ini menceraikan suaminya. Setelah itu dia undang saudara sepupunya sendiri, Mashro’ bin Mahraj lalu menawarkan tubuhnya kepada sepupunya tersebut dengan satu persyaratan yaitu membunuh onta Nabi Shalih. Yang kedua adalah Anbarah binti Ghanim bin Majlaz yang memiliki julukan Ummu Utsman. Dia adalah seorang perempuan tua dan kafir. Dia memiliki empat anak perempuan dari suaminya, Dzu’ab bin Amru yang merupakan salah seorang pemuka kaum Tsamud. Perempuan tua ini menawarkan keempat putrinya kepada Qadar bin Salif. Bila Qadar bisa membunuh onta Nabi Shalih maka dia bisa memilih satu dari empat putri Anbarah.” [Bidayah wan Nihayah 1/155, Dar Ihya’ At-Turats, cet.I, 1408 H, Syamilah]

Demikian juga misalnya ada, jika pemuda yang di kampusnya malas-malasan, kemudian ia jatuh cinta terhadap seorang wanita cantik di kampusnya, kemudian wanita itu berkata,
“jika IPK kamu 3,5 kamu bisa menikah dengan saya”.

Maka tentu pemuda tadi langsung menjadi rajin bukan kepalang. Apalagi wanita adalah motivasi kuat laki-laki dan laki-laki lemah terhadap wanita.
Allah Ta’ala berfirman,

وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

“Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah.” [An Nisa: 2] Lemah terhadap apa? Lemah terhadap wanita. Imam Al-Qurthubi

rahimahullah berkata dalam tafsirnya ,

وَقَالَ طَاوُسٌ: ذَلِكَ فِي أَمْرِ النِّسَاءِ خَاصَّةً. وَرُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَرَأَ (وَخَلَقَ الْإِنْسَانَ ضَعِيفًا) أَيْ وَخَلَقَ اللَّهُ الْإِنْسَانَ ضَعِيفًا، أَيْ لَا يَصْبِرُ عَنِ النِّسَاءِ

“Berkata Thawus rahimahullah , “hal tersebut adalah mengenai wanita”. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwanya beliau membaca [وَخَلَقَ الْإِنْسَانَ ضَعِيفًا] yaitu, tidak sabar terhadap [godaan] wanita.” [Al-Jami’ liahkamil Quran 5/149, Darul Kutub Al-mishriyah,Kairo, cet.I, Syamilah]

 

@Pogung Dalangan,  Yogyakarta Tercinta

Penyusun:   Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

 

silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan   follow twitter

 

 

Related Articles

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button