Sangat Rugi Jika Tidak Diampuni di Bulan Ramadhan

Saudaraku
Pernahkah mendengar hadits mengenai celaka sampai 3x celaka, yaitu bagi orang yang mendapati orang tuanya sudah tua, lalu tidak bisa masuk surga karena tidak berbakti pada orang tua?
Nabi Shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رَغِمَ أَنْفُ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِندَ الْكِبَرِ، أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا، فَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ
“Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapatkan kedua orang tuanya berusia lanjut, salah satunya atau keduanya, tetapi (dengan itu) dia tidak masuk surga.”
(HR. Muslim)
Mengapa bisa celaka? Karena memang benar-benar (maaf) “keterlaluan”, karena berbakti kepada orang tua yang sudah usia tua dan lanjut adalah cukup mudah dan pahalanya sangat besar.
Orang tua, apalagi sudah renta, tidak minta hal-hal yang macam-macam pada anaknya.
Mereka berdua tidak minta harta banyak, karena sudah sulit menikmati harta seperti makan enak lantaran ingin jaga kesehatan.
Mereka berdua tidak minta jalan-jalan yang mahal, karena kaki sudah lemah diajak berjalan.
Mereka berdua tidak minta jabatan, karena sudah lelah mengurus dan berurusan dengan manusia.
Mereka hanya minta kabar darimu, sering menelpon jika jauh, engkau sesekali membawa anak-anakmu pulang kampung agar mereka berdua bisa bermain-main dengan cucunya.
Bahkan sekadar mendengar kabar darimu bahwa engkau berhasil dunia-akhirat, mereka sangat berbahagia.
Karenanya, pintu surga yang paling mudah dimasuki adalah pintu yang paling tengah, yaitu berbakti kepada orang tua.
Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ، فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa menjaganya.”
(HR. Ahmad, hasan)
Jika ada di depan kita beberapa pintu, tentu yang mudah dan nyaman bagi kita adalah memasuki pintu yang tengahdaripada pintu yang di pinggir.
Al-Baidhawi menjelaskan:
إِنَّ لِلْجَنَّةِ أَبْوَابًا وَأَحْسَنَهَا دُخُولًا أَوْسَطُهَا
“Sesungguhnya di surga banyak pintu, dan yang paling baik (nyaman) untuk memasukinya adalah pintu paling tengah (berbakti kepada orang tua).”
(Tuhfatul Ahwadzi 6/21)
Demikian juga di bulan Ramadhan:
Jika ada yang tidak diampuni di bulan Ramadhan, maka ini juga “keterlaluan” dan termasuk yang celaka. Nabi Shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.”
(HR. Ahmad, dishahihkan al-Hakim, adz-Dzahabi, dan al-Albani)
Di bulan Ramadhan sangat banyak sebab-sebab diampuni, seperti:
Puasa
Shalat malam
Zakat fithri sebagai penyuci orang yang berpuasa
Dan lain-lainnya
Silakan baca tulisan kami:
Pantas apabila ada ulama salaf yang berkata:
من لم يغفر له في رمضان فلن يغفر له فيما سواه
“Barangsiapa yang tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan, maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya.”
(Laṭā’if al-Ma‘ārif, hlm. 297)
Semoga kita termasuk orang yang diampuni di bulan Ramadhan.
@ Masjid MPD, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel: www.muslimafiyah.com