Sunnah Berbincang-Bincang Ketika Makan, Bukan Harus Diam ketika Makan

Berbincang Saat Makan: Fitrah dan Sunnah
Mungkin dahulunya, ada dari kita yang pernah mendapat nasihat “kalau makan harus diam”, atau ada dari kita yang pernah belajar “table manner” yaitu makan dengan aturan yang cukup rumit dan tidak boleh ribut.
Islam, agama yang indah, mengajarkan kemudahan dan paling sesuai dengan fitrah manusia, yaitu disunnahkan berbincang-bincang/ngobrol ketika makan bersama. Hal ini membuat suasana makan lebih nyaman dan lebih akrab.
Hadits Nabi: Berbincang Sambil Makan
Dalam beberapa hadits, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang sambil makan.
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:
ﺃُﺗِﻲَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﺑِﻠَﺤْﻢٍ ، ﻓَﺮُﻓِﻊَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟﺬِّﺭَﺍﻉُ ، ﻭَﻛَﺎﻧَﺖْ ﺗُﻌْﺠِﺒُﻪُ ، ﻓَﻨَﻬَﺲَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻧَﻬْﺴَﺔً ﻓَﻘَﺎﻝَ : ( ﺃَﻧَﺎ ﺳَﻴِّﺪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ، ﻭَﻫَﻞْ ﺗَﺪْﺭُﻭﻥَ ﺑِﻢَ ﺫَﺍﻙَ … ) ﺛﻢ ﺫﻛﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﺸﻔﺎﻋﺔ ﺍﻟﻄﻮﻳﻞ
“Suatu hari dihidangkan beberapa daging untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ditawarkan kepada beliau kaki depan (hewan), bagian yang beliau suka. Beliau pun menggigitnya dengan satu gigitan, kemudian bersabda, ‘Sesungguhnya aku adalah penghulu seluruh manusia di hari kiamat kelak. Tidakkah kalian tahu mengapa demikian?’ Kemudian beliau menyebutkan hadits yang panjang tentang syafa’at.” [HR. Bukhari No. 3340 dan Muslim No. 194]
2. Demikian juga hadits lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada keluarganya tentang lauk yang tersedia. Keluarga beliau menjawab:
ﻣَﺎ ﻋِﻨْﺪَﻧَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺧَﻞٌّ ﻓَﺪَﻋَﺎ ﺑِﻪِ ﻓَﺠَﻌَﻞَ ﻳَﺄْﻛُﻞُ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ
“Kami tidak mempunyai apa-apa kecuali cuka,” maka beliau meminta untuk disediakan dan mulai menyantapnya. Lantas berkata:
ﻧِﻌْﻢَ ﺍﻟْﺄُﺩُﻡُ ﺍﻟْﺨَﻞُّ ﻧِﻌْﻢَ ﺍﻟْﺄُﺩُﻡُ ﺍﻟْﺨَﻞُّ
“Sebaik-baik lauk adalah cuka. Sebaik-baik lauk adalah cuka.” [HR. Muslim]
Penjelasan Ulama tentang Sunnah Berbincang
An-Nawawi menjelaskan berdasarkan hadits ini, terdapat sunnah berbincang-bincang ketika makan. Beliau berkata:
ﻭَﻓِﻴﻪِ ﺍِﺳْﺘِﺤْﺒَﺎﺏ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺄَﻛْﻞ ﺗَﺄْﻧِﻴﺴًﺎ ﻟِﻠْﺂﻛِﻠِﻴﻦَ
“Hadits ini menunjukkan anjuran berbincang-bincang ketika makan, agar lebih menyenangkan.” [Syarh Shahih Muslim 7/14]
Demikian juga penjelasan Ibnul Qayyim, beliau berkata:
ﻭﻛﺎﻥ ﻳﺘﺤﺪﺙ ﻋﻠﻰ ﻃﻌﺎﻣﻪ ﻛﻤﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﺨﻞ
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang ketika makan sebagaimana pada hadits tentang cuka.” [Zadul Ma’ad 2/366]
Agama Islam adalah agama yang indah dan sesuai dengan fitrah manusia. Mari kita pelajari agama kita yang mulia dan sempurna ini.
@Rumah Mertua Tercinta, Perum PTSC Cileungsi, Bogor
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel: www.muslimafiyah.com