AqidahBimbingan IslamTauhid dan Aqidah

Dakwah TAUHID Dalam Logika, Jalan Utama Kejayaan dan Kemakmuran

Mengapa Tauhid Menjadi Jalan Utama?

Mungkin sebagian kaum muslimin berpikir dan masih belum menerima secara logika, bagaimana bisa dakwah tauhid adalah jalan utama dan paling penting, yang bisa mengantar kejayaan umat dan kemakmuran suatu negeri. Kita perlu banyak memberi udzur kepada mereka, karena mereka belum paham seluruhnya tentang tauhid. Tugas kita adalah mendakwahkan dengan hikmah, lembut lagi bijaksana.

Ayat dan hadits sangat banyak mengenai hal ini. Adapun logikanya seperti ini:
Jika ibu kita didzalimi, karena tidak ditunaikan haknya—Ibu kita sudah bekerja lelah sampai sakit tapi gajinya tidak dibayar, bahkan dipukul serta disiksa oleh si Bos. Si Bos ini terkenal baik dan adil kepada semua orang. Apakah menurut penilaian kita si Bos orang yang baik dan adil? Meskipun baik ke semua orang dan hanya dzalim kepada ibu kita.

Jawabannya: Tentu tidak.

Apakah ibu kita akan mau bekerja lagi kepada si Bos untuk memajukan perusahaannya? Apakah kita akan berbuat baik kepada si Bos? Tentu tidak.

Demikian juga Rabb kita, Allah. Meskipun manusia adil dan baik terhadap sesama manusia (padahal bisa jadi sesama manusia tidak adil dan saling mendzalimi), akan tetapi manusia tersebut melakukan kedzaliman akan hak Allah dengan melakukan berbagai macam kesyirikan: semisal sihir, zodiak, sesajen, takhayul, ramalan, ilmu kebal, praktik perdukunan, terlalu bergantung kepada makhluk.

Jika dizalimi hak-Nya, banyak manusia melakukan kesyirikan, apakah Allah akan memberikan dan menganugerahkan kejayaan dan kemakmuran hakiki kepada umat?

Tauhid: Hadiah dari Allah

Pernah dapat bonus dari Bos? Kejayaan dan kemakmuran umat adalah hadiah dan anugerah dari Allah pada bangsa yang bertauhid.

Perhatikan logika ini:
Seorang tukang bantu-bantu di perusahaan sangat ingin umrah dan haji. Tentu bagi dia, ini adalah mimpi di siang bolong karena ia tidak punya uang, buat makan saja ala kadarnya. Dia bekerja baik dan profesional, melayani bosnya sebaik-baiknya, semua hak bos ia tunaikan, bahkan ia mengajak yang lainnya agar menunaikan hak bos (baca: dakwah). Si Bos kemudian memberikan hadiah umrah dan haji kepada tukang bantu-bantu ini. Padahal secara logika, ia tidak mungkin bisa, karena untuk makan saja ala kadarnya.

Demikian juga Allah yang Maha Besar, mampu memberikan kejayaan dan kemakmuran kepada kita, meskipun kita sulit menerima dengan akal kita.

Contoh Kejayaan melalui Dakwah Tauhid

Contoh:

  1. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
    Selama 10 tahun di Mekkah, beliau hanya mendakwahkan tauhid, belum ada kewajiban syariat seperti puasa, zakat, dll. Baru ada wajib shalat, itupun di akhir-akhir fase dakwah di Mekkah (shalat saat itu pun masih boleh bicara dan dalam keadaan mabuk). Di Madinah, dakwah tauhid juga gencar, tentang jimat, sihir, khurafat, dan lain-lain. Negara Arab kering dan tandus serta miskin saat itu, ada dua imperium besar dengan militer dan politik yang kuat, yaitu Romawi dan Persia. Akan tetapi, Islam berjaya dan makmur, dalam waktu 30 tahun menguasai hampir sepertiga dunia.
  2. Dakwah Nabi Yunus
    Beliau terus mendakwahkan tauhid agar kaumnya menyembah kepada Allah dan menjauhi berbagai kesyirikan. Tetapi kaumnya menolak, bahkan mengolok-olok. Nabi Yunus pun pergi meninggalkan kaumnya, merasa sudah tidak mungkin lagi didakwahi dan kemudian tertelan ikan paus. Ternyata setelah ditinggalkan, kaumnya beriman semuanya. Dakwah beliau berhasil setelah beliau tidak ada. Mengapa? Ini adalah kekuasaan Allah yang Maha Kuasa dan sebagai berkah dakwah tauhid Nabi Yunus.
  3. Dakwah Pemuda Ashabul Kahfi
    Para pemuda ini terus mendakwahkan tauhid kepada kaumnya, sampai-sampai mereka dimusuhi dan dijauhi, bahkan mereka harus lari dari kejaran kaumnya. Mereka tentu merasa kaumnya sangat sulit didakwahi. Allah membuat mereka tidur dalam gua selama ratusan tahun. Ketika mereka bangun, ternyata mereka mendapati kaumnya dahulu dan anak-cucu kaumnya sudah bertauhid dan menjadi bangsa bertauhid kepada Allah saja selama ratusan tahun dan makmur. Ini adalah anugerah Allah dari dakwah tauhid mereka.

Adapun kaum lainnya, Allah timpakan adzab bahkan dimusnahkan, karena ketika didakwahkan tauhid, mereka malah menantang Allah dengan minta didatangkan adzab serta sombong.

  1. Negara Modern dengan Dakwah Tauhid
    Sebuah negara di zaman ini, dahulunya sebelum tahun 1970-an adalah negara yang miskin dan tandus, sekarang menjadi makmur dan mulai berjaya dengan dakwah tauhid di negara tersebut.

Prioritaskan Tauhid untuk Kejayaan Hakiki

Jadi, mari kita prioritaskan dakwah tauhid yang utama dan diikuti dengan profesionalitas di bidang ekonomi, militer, dan lain-lainnya.
Semoga negara kita dan kaum muslimin selalu bertauhid dan mendakwahkannya, agar kita mencapai kejayaan dan kemakmuran yang hakiki, bukan kemakmuran yang semu lagi menipu.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَ‌ىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَ‌كَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْ‌ضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mengingkari, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” [QS. Al-A’raf: 96]

@Pesawat Saudi Airlines, Jeddah – Jakarta

Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel: www.muslimafiyah.com

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button