Bimbingan IslamKesehatan IslamMuamalah

Karbohidrat Sumber Penyakit, Antara Mitos dan Fakta (Diet dan Pola Makan Sehat dalam Syari’at)

Pemateri: dr. Raehanul Bahraen
Di Kemang-Bekasi, Jumat 25 Februari 2017
Poin-poin Ringkasan Kajian Khusus Muslimah

Pembukaan: Pentingnya Wanita Menuntut Ilmu

Wanita tetap harus belajar dan menuntut ilmu karena wajib bagi laki-laki dan perempuan.

  • Wanita harus belajar karena penghuni terbanyak neraka adalah wanita.
  • Wanita belajar karena madrasah pertama bukan untuk menyaingi karier laki-laki, tapi madrasah pertama pendidikan. Jika wanita rusak, rusak pula anak-anak generasi penerus.

Sumber Penyakit dalam Ilmu Kesehatan

Beberapa sumber penyakit dalam ilmu kesehatan adalah:
[1] Makanan
[2] Lingkungan
[3] Penyakit

Salah satu penyebab terbanyak penyakit adalah karena makanan. Lihat saja penyakit-penyakit yang muncul di zaman modern ini, kebanyakan adalah sakit pola hidup karena makanan yang tidak sehat dan tidak terkontrol. Tidak heran dalam hadits dijelaskan bahwa perut adalah “wadah terburuk” yang diisi.

ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه

“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk yaitu perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” [HR. Tirmidzi]

Karenanya kita diperintahkan agar mengontrol makanan, bukan sekadar untuk memuaskan nafsu mulut dan perut. Tidak tamak dan asal makan saja, seorang muslim perlu banyak puasa dan menyedikitkan makanan.

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:

مع أن قلة الأكل من محاسن أخلاق الرجل ، وكثرة الأكل بضده

“Sedikit makan merupakan kemuliaan akhlak seseorang dan banyak makan adalah lawannya.” [Syarh Muslim lin Nawawi 14/25]

Mengenai Karbohidrat

  • Karbohidrat adalah energi yang penting bagi tubuh, sama seperti lemak, protein, dll.
  • Penting bagi tubuh, yang berbahaya jika berlebihan atau kekurangan, maka akan jadi penyakit.

Contoh:

  • Protein: Jika kekurangan bisa membuat kurang cerdas dan lemah karena komponen utama sel otak, sel otot, sel kulit, dll. Kelebihan protein, misalnya asam urat.
  • Lemak: Kekurangan juga bahaya, lemak sumber energi dan beberapa hormon bahannya adalah lemak. Wanita terlalu kurus bisa jadi hormon kurang stabil dan haid tidak stabil. Kelebihan lemak lebih bahaya lagi, kegemukan sumber penyakit utama di zaman serba enak ini. Zaman ini semua mudah kecuali menurunkan berat badan, timbangan berat badan lebih diperhatikan daripada timbangan amal.

Intinya: Semuanya baik asalkan sesuai dosis dan indikasi serta tidak berlebihan. Demikian juga dengan karbohidrat, penting sebagai gizi tubuh.

Bahaya Kurang Karbohidrat:

  • Bau mulut dan keton.
  • Mudah pusing dan maag bisa kambuh, karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa.
  • Sumber energi, untuk sarapan (ini kebiasaan, bisa jadi tidak baik jika diubah mendadak).

Bahaya Kelebihan Karbohidrat:

  • Diabetes, karies gigi, lemak, dan kegemukan.

Karbohidrat, apalagi bagi orang Indonesia, cukup penting karena kebiasaan dan pola makan sejak lahir. Sehingga orang Indonesia harus nasi, belum makan nasi padahal sudah makan roti dan bakso masih saja disebut “belum makan”. Pola kebiasaan makan berbeda-beda, karenanya pola pengobatan juga berbeda-beda. Misalnya, ginseng sangat mujarab bagi orang Korea, belum tentu bagi orang Indonesia dan orang Barat.

Diet Ketofastosis: Pertanyaan dan Penjelasan

Cukup banyak pertanyaan tentang: Diet Ketofastosis.
Diet marak dan sedang digandrungi saat ini, diet fasting on ketosis: keadaan ketosis, liver memproduksi keton untuk sumber energi dan membakar lemak serta dipadukan dengan puasa. Diet ini mengurangi konsumsi karbohidrat, lemak bisa sampai 80%, protein 10-20%, dan karbohidrat 5-10% saja.

Apakah diet ini bahaya atau bermanfaat?
Sebagai seorang dokter yang memegang prinsip Evidence-Based Medicine, maka perlu berbagai penelitian dan jurnal ilmiah untuk membuktikannya. Penelitian-penelitian dengan metode yang tepat, waktu yang bisa jadi tidak sebentar, kemudian dipadukan dan menghasilkan kesimpulan. Jadi, belum bisa dijawab sekarang apakah diet ketofastosis bermanfaat atau berbahaya.

Hanya saja, testimoni saja bukan sumber ilmiah untuk suatu terapi, pengobatan, atau sebagai jaminan keberhasilan. Perlu ada penelitian ilmiah, menyingkirkan berbagai faktor kebetulan, faktor membuat salah, dengan metode yang benar. Terkadang testimoni adalah fenomena gunung es: yang berhasil muncul dan dimunculkan, sedangkan yang tidak akan tenggelam, tidak muncul, bahkan lebih banyak.

Cara Sehat Mengurangi Berat Badan

Secara kedokteran, mengurangi berat badan ada 2 cara:

  1. Kurangi kalori yang masuk.
  2. Olahraga rutin untuk membakar kalori.

Secara umum, semua pola diet dengan aneka ragamnya fokus pada poin satu saja, tetapi lupa dengan yang utama, yaitu poin kedua. Sehingga sejak zaman dahulu banyak pola diet, hanya sekadar “heboh sebentar saja”, semarak sebentar saja, setelahnya hilang dan ditinggalkan.

Mengapa? Karena poin 2, yaitu olahraga rutin, ini tidak difokuskan. Sehingga yang terjadi adalah fenomena “bola bekel”. Berat badan turun sebentar saja ketika awal-awal ikut program diet tersebut (awal-awal biasanya semangat dan disiplin ketat), kemudian tidak lama berat badan naik lagi.

Diet juga berbeda-beda pada setiap orang karena banyak faktor, misalnya kelebihan hormon metabolisme. Sehingga bisa jadi pola diet bagi A cocok, belum tentu cocok bagi B.

Tubuh Ideal dari Pola Hidup Sehat

Perlu diperhatikan:
Tubuh yang ideal adalah hadiah dari pola hidup yang sehat, tidak perlu pakai rumus-rumus rumit dan pola diet rumit. Jika makan kita sehat, olahraga teratur, yang intinya kalori yang masuk dan keluar seimbang, maka berat tubuh akan ideal dengan sendirinya.

Demikian ringkasan poin-poin kajian, semoga bermanfaat.
Diringkas di Cilengsi dan Yogyakarta


Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel: www.muslimafiyah.com

Related Articles

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button