Pelajaran Berharga dari Puasa

Cara agar bisa merasakan nikmat dunia adalah meninggalkan sedikit dari nikmat dunia.
Contoh:
Orang yang puasa, lalu berbuka.
Orang yang begadang semalaman, lalu tidur.
Orang yang seharian bekerja, lalu istirahat.
Orang yang lama menjomblo, lalu menikah (JOSH: Jomblo Sampai Halal).
Puasa mengajarkan kita
Agar bisa menikmati dunia.
Ketika berbuka puasa,
Air putih saja terasa sangat nikmat,
Dan berbahagialah ketika berbuka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه
“Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak.” [HR. Muslim, no. 1151]
Janganlah kita terus mengikuti nafsu.
Nafsu terus mencari nikmat dunia
Tanpa terkendali rambu syariat.
Yang namanya nikmat dunia,
Manusia tidak akan pernah puas.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لو أن لابن آدم واديًا من ذهبٍ أحب أن يكون له واديان، ولن يملأ فاه إلا التراب، ويتوب الله على من تاب
“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (tidak merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati). Dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (Muttafaqun ‘alaih)
Bagaimana jika engkau
Terus mendapatkan kenikmatan dunia?
Maka berbagilah
Sebagai bentuk syukur.
Berbagi harta, berbagi senyum dan kebahagiaan.
Harta jika dibagikan bisa jadi berkurang,
Tapi kebahagiaan jika dibagi akan bertambah.
Berbahagialah dengan pertolongan Allah
Selama terus menolong saudaranya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
والله في عون العبد، ما كان العبد في عون أخيه
“Allah itu akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” [HR. Muslim]
@ Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel: www.muslimafiyah.com