Faidah Ringkas

Ungkapan Cinta, Walau Terkesan Sepele Tetapi Menenangkan Hati Istri

[Rubrik: Faidah Ringkas]

Pada awal-awal pernikahan, dua sejoli tersebut akan hanyut dalam romansa percintaan, baik suami maupun istri akan merasakan indahnya kebersamaan, ungkapan cinta dan sayang akan selalu menghiasi hari-hari mereka. Namun, waktu yang terus bergulir dan realitas kehidupan yang harus terus dijalani terkadang membawa pengaruh pada kehidupan cinta tersebut.

Intensitas cinta kepada pasangan saat ini bisa sangat berbeda dengan saat awal dulu bertemu. Mungkin dahulunya, suaminya adalah laki-laki yang sangat romantis, yang sering membisikkan kata-kata cinta. Tetapi sekarang hal itu jarang dilakukan, yang penting tugasnya sebagai seorang suami yang bertanggung jawab untuk menafkahi istrinya sudah dijalankan.

Sayangnya, bagi seorang wanita, tindakan berupa perbuatan kadang tidak cukup menjadi bukti baginya suaminya masih mencintainya. Padahal ungkapan cinta dari seorang suami tidak melulu melalui perkataan, namun dengan tindakan dan tanggung jawab, baginya mengungkapkan kata-kata cinta adalah hal yang sulit. Sebaliknya, istri sangat mengharapkan suaminya mengucapkan kata-kata cinta dan romantis.

Jika suami jarang mengungkapkan kata cinta, maka akan muncul pertanyaan-pertanyaan di benak istrinya, “Apakah suamiku masih mencintaiku?” Oleh karena itu, satu hal yang perlu dipahami oleh seorang suami, ungkapan cinta yang diucapkan meskipun singkat akan memiliki pengaruh yang sangat mendalam pada perasaan istri.

Berkata yang mesra kepada istri adalah salah satu bentuk mempergauli istri dengan sebaik-baiknya. Allah berfirman,

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

“Dan bergaullah dengan mereka (istri-istri kalian) dengan baik.” (QS. An Nisa’: 19)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menjadi teladan dalam berbuat baik kepada istrinya dan merawat hubungan cinta antara mereka. Beliau telah mengajarkan berbagai kiat bagaimana merekatkan cinta kasih antara suami istri sehingga keharmonisan selalu tercipta. Salah satu hal yang kerap beliau lakukan adalah memanggil istrinya dengan panggilan sayang.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memanggil ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, sang istri tercinta dengan panggilan Humaira, artinya wahai yang pipinya kemerah-merahan. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

دَخَلَ الحَبَشَةُ المسْجِدَ يَلْعَبُوْنَ فَقَالَ لِي يَا حُمَيْرَاء أَتُحِبِّيْنَ أَنْ تَنْظُرِي

“Orang-orang Habasyah (Ethiopia) pernah masuk ke dalam masjid untuk bermain, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilku, “Wahai Humaira (artinya: yang pipinya kemerah-merahan), apakah engkau ingin melihat mereka?” (HR. An Nasai dalam Al Kubro, 5: 307)

Oleh karena itu, bagi para suami, jangan bosan mengungkapkan kata cinta dan sayang kepada istri Anda. Walaupun sederhana dan sepele, tetapi hal tersebut bisa memberi ketenangan pada hati istri. Ungkapan indah yang memiliki makna cinta yang mendalam meskipun singkat akan semakin mensuplai kesegaran cinta yang ada di dalam hati.

Artikel www.muslimafiyah.com
(Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button