Israel adalah nama Nabi Ya’kub, Jangan Dicela, Gunakan kata-kata ini
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, kami membuat tulisan yang panjang dan kami cantumkan dalil berserta perkataan para ulama:
Bahwa Israel adalah nama lain dari Nabi Ya’kub ‘alaihissalam,
sehingga baiknya kita hindari kata-kata celaan dan kasar pada nama Isarel SAJA yaitu satu kata SAJA, semisal
“Israel kejam dan licik”
“Israel laknatullah dan tidak tahu malu”
“Israel menyerang negara Islam Palestina”
Sebagai Alternatif kita gunaknan kata-kata “Yahudi” atau ditambahkan dengan kata-kata tertentu yang merujuk pada kelompok yang jelas seperti “Zionis Israel” atau lebih baik lagi “Zionis Yahudi”.
Ini bukan hanya permasalahan kata-kata saja, tetapi terkadang kata dan nama itu ada esensi dan kepentingannya pada keadaan tertentu. Semisal kafir Qurasy mencela Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan menggunakan nama “muzammam” (artinya yang tercela), maka Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam tidak merasa dicela karena beliau merasa nama beliau adalah Muhammad.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ تَعْجَبُونَ كَيْفَ يَصْرِفُ اللَّهُ عَنِّى شَتْمَ قُرَيْشٍ وَلَعْنَهُمْ يَشْتِمُونَ مُذَمَّمًا وَيَلْعَنُونَ مُذَمَّمًا وَأَنَا مُحَمَّدٌ
“Tidakkah kalian heran, bagaimana Allah bisa memalingkan celaan dan laknat kaum Quraisy padaku. Mereka ingin mencaci dan melaknat orang yang tercela, padahal aku adalah Muhammad (nabi yang mulia).” (HR. Bukhari no. 3533).
Demikian juga orang Yahudi akan merasa tidak dicela apabila diarahkan ke nama Israel yang notabenenya adalah Nabi Ya’kub
Nama Yahudi memang dicela dan dilaknat dalam Al-Quran.
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا
“Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu” , sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.” (QS. Al Ma’idah: 64)
Kita juga hendaknya tidak terlalu sering mencela dan melaknat Yahudi atau Zionis Yahudi tanpa pertimbangan, terutama di publik dan di sosmed, karena ada ayat larangan mencela agama lain karena mereka akan membalas mencela Allah dan agama-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa ilmu.” (QS. Al An’am: 108)
Yang terlebih penting lagi adalah kita fokus ke masalah Palestina dan penduduknya, membantu dengan berbagai cara melalui pikiran, tenaga dan dana. Apabila ada kesalahan kaum muslimin terkait menyikapi Palestina, kita nasehati dengan cara yang baik dan bukan menjadi ajang debat sesama kaum muslimin serta tidak lupa mendoakan mereka dan mendoakan Palestina.
Demikian semoga bermanfaat.
@ Lombok, Pulau Seribu Masjid
Penyusun: Raehanul Bahraen | Artikel www.muslimafiyah.com