Hingga hari ini, serangan demi serangan masih terus dilancarkan oleh kaum Yahudi ke negara Palestina. Hati mana yang tidak bersedih melihat saudaranya ditindas. Manusia tak bersalah, anak kecil, para wanita, ikut menjadi korban dalam serangan-serangan tak manusiawi tersebut. Tak perlu menjadi muslim untuk simpati, cukup menjadi manusia.
Ribuan kilometer dari bumi Palestina, di negeri kita tercinta, ada sebagian orang yang bukannya memberikan simpati justru malah sibuk berdebat. Pembicaraannya adalah lebih kepada usaha mengulik data dan fakta, lalu dia buat status-status kontroversial mengomentari kegiatan jihad sebagian kelompok, menyinggung kondisi masyarakat Palestina dari sisi sosiologis atau antropologis, atau sekedar menyampaikan pandangan pribadi dan opini yang tak berdasarkan fakta aktual.
Dampak yang terjadi bisa ditebak, saling sindir, debat kusir, celaan, cacian dan makian terjadi. Semua itu adalah keburukan yang tidak akan terjadi andai saja seorang muslim bisa menyikapi kejadian dengan benar dan hikmah. Sesungguhnya Allah sangat membenci debat kusir. 1
Perdebatan kusir yang tujuannya menang-menangan selamanya tidak akan mendatangkan kebaikan, andaipun dia berada di atas kebenaran, apalagi jika di atas kebatilan. 2
Seorang muslim harus bijak dalam bersikap, jika bukan ranahnya maka hendaknya diam saja, jika dampaknya bisa buruk maka hindari berbicara, karena itu adalah tanda keimanan. Perhatikan dengan baik kondisi ketika ingin berbicara, sebagaimana ungkapan,
لكل مقام مقال
“Setiap tempat ada ucapan yang layak.”
Apabila betul ada kesalahan sikap pada sebagian rakyat Palestina, maka sampaikan dengan cara yang baik dan penuh adab dibarengi dengan semangat persaudaraan. Tetapi sekali lagi, perhatikan kondisi kapan harus berbicara, boleh jadi kebenaran yang disampaikan bukan pada kondisi yang tepat malah menimbulkan fitnah dan kontroversi. Itulah hakikat dakwah.
Fokuslah pada hal yang lebih penting yaitu realita di depan mata kita, bagaimana rakyat Palestina ditindas dan dibantai oleh kaum Yahudi yang membuat banyak warga sipil kehilangan nyawa, kehilangan tempat tinggal, dan bahan-bahan makanan. Gunakan sosmed untuk menebarkan semangat persaudaraan. Ulurkan bantuan sekecil apapun, dengan materi, tenaga, atau bahkan sebuah doa kebaikan.
Semoga Allah menyelamatkan saudara-saudara kita di Palestina, memberikan kembali keamanan dan ketenteraman, serta mengembalikan Masjidil Aqsha ke tangan kaum muslimin. Aamiin ya rabbal ‘alamin.
@ Bumi Allah
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
Catatan kaki:
- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ
“Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya.”
(HR. Bukhari, no. 4523; Muslim, no. 2668) ↩︎ - Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُبْطِلٌ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُحِقٌّ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan sementara ia berada di atas kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia berada di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga.” (Shahih at-Targib wat Tarhib, jilid 1, no. 138) ↩︎
Artikel www.muslimafiyah.com | Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK. Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta