Kesehatan Islam

Apakah Jenggot Berkaitan Dengan Kejantanan dan Keperkasaan Laki-Laki?

[Rubrik: Sekedar Sharing]

Jenggot tidak memiliki pengaruh serta kaitan dengan kejantanan dan keperkasaan laki-laki. Ada orang yang jenggotnya lebat belum tentu dia perkasa dan jantan. Demikian pula ada orang yang tidak punya jenggot tetapi dia tetap perkasa dan jantan. Karena jenggot erat kaitannya dengan genetik.

Tumbuhnya jenggot dipengaruhi oleh hormon testosteron yang berperan dalam membangun dan mempertahankan karakteristik seksual sekunder pria, seperti kepadatan tulang dan otot, tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh (jenggot, kumis, rambut ketiak, dan rambut di bagian kemaluan), suara yang lebih berat dibandingkan perempuan, serta berperan dalam mengurangi resiko osteoporosis. Meskipun demikian, hormon testosteron yang cukup tidak mutlak akan membuatnya memiliki jenggot yang lebat karena pertumbuhan jenggot dipengaruhi juga oleh jumlah folikel rambut yang ada, dimana hal ini dipengaruhi oleh genetik.

Namun bisa dikatakan bahwa jenggot memiliki pengaruh terhadap penampilan, terutama mereka yang masih berada di atas fithrahnya. Artinya, fithrah manusia menganggap bahwa keberadaan jenggot merupakan sesuatu yang baik. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
عَشْرٌ مِنْ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الْأَظْفَارِ..
“Sepuluh perkara yang termasuk fithrah: Memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke dalam hidung, memotong kuku….” (HR. Muslim)

Seorang ulama menyebutkan bahwa jenggot adalah perhiasan bagi laki-laki, artinya jika laki-laki memiliki jenggot, maka ia akan terlihat lebih jantan, gagah, dan maskulin. Imam Al-Ghazali berkata,
فإن اللحية زينة الرجال …وبها يتميز الرجال عن النساء
“Sesungguhnya jenggot adalah perhiasan para lelaki… dengan jenggot akan terbedakan antara laki-laki dan wanita.” (Ihyaa ‘Uluumid Diin, 2/257)

Bahkan di zaman dahulu kaum Anshar memiliki seorang pemimpin yang bernama Qais, yang terkenal dengan kepahlawanan, kedermawanan, dan mewakili sifat kejantanan seorang laki-laki. Hanya saja dia tidak memiliki jenggot. Kaum Anshar sangat menginginkan pemimpin mereka itu memiliki jenggot agar terlihat lebih jantan. Mereka berkata,
نعم السيد قيس لبطولته وشهامته ولكن لا لحية له فو الله لو كانت اللحى تشترى بالدراهم لاشترينا له لحية
“Memang Sayyid Kami Qais terkenal dengan kepahlawanan dan kedermawanannya, akan tetapi ia tidak memiliki jenggot. Demi Allah, seandainya jenggot itu bisa dibeli dengan dirham, maka kami akan belikan ia jenggot.” (Al-Istii’aab, 3/1292)

Artikel www.muslimafiyah.com (Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button