Dalam Al-Quran Istri Disebut dengan Sahabat

Istri: Sahabat dari Allah
Saudaraku, perhatikanlah.
Allah juga menyebut dalam Al-Qur’an:
Istri dengan Ungkapan Sahabat
Yaitu Shahibah (صاحبة/sahabat perempuan).
Perhatikan beberapa ayat berikut: [1]
ﺃَﻧَّﻰٰ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻟَﻪُ ﻭَﻟَﺪٌ ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﻟَﻪُ ﺻَﺎﺣِﺒَﺔٌۖ
“Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai Shahibah/istri.” [QS. Al-An’am: 101]
Dalam kitab tafsir dan kamus bahasa Arab, makna shahibah adalah istri. Syaikh As-Sa’diy berkata:
ﻭَﺻَﺎﺣِﺒَﺘﻪِ ﺃﻱ : ﺯﻭﺟﺘﻪِ
“Makna Shahibah adalah istri.” [2]
Istri disebut sahabat karena ia selalu menemani. Bukan teman sehidup semati, tetapi sehidup se-surga.
Istri Lebih Berharga dari Persahabatan
Saudaraku,
Katanya persahabatan itu mahal.
Anda mentraktir sahabat bukan karena kaya, karena persahabatan lebih mahal dari uang.
Tapi istri anda tidak ternilai dengan uang, karena anda halalkan dengan kalimat Allah. [3]
Katanya sahabat adalah pelipur lara, teman berbagi di saat suka dan duka.
Tapi istri anda pelipur lara yang tak akan kadaluarsa.
Katanya sahabat adalah saudara, tapi beda orang tua, tidak selalu tepat waktu membantu, namun bisa menuntunmu.
Tapi istri anda sahabat beda orang tua, setiap waktu dan selalu tepat waktu, membantu dan menuntunmu.
Istri: Tempat Kembali Suami
Betapa banyak suami, tegar di hadapan manusia dan sahabatnya, tetapi menangis di pangkuan istri.
Sehat dan kuat di luar rumah, manja, masuk angin, dan “sakit” di sisi istri.
Pesan untuk Suami
Wahai suami,
Jangan kau sia-siakan anugerah terbesar Allah, istri-mu yang selalu menemani.
Bersyukur, bahagiakan dia. [4]
Dan mungkin bisa jadi, setelah berpuluh-puluh tahun bersamanya, anda tidak pernah mengucapkan,
“Terima kasih wa jazakillahu khaira istriku.”
@Madinah, Kota Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel: www.muslimafiyah.com
Catatan Kaki:
[1] Ayat lainnya misalnya:
وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ
“Dari istri dan anak-anaknya.” [QS. Abasa: 36]
[2] Tafsir As-Sa’diy, Taisir Karimir Rahmah
[3] Sebagaimana dalam hadits,
ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓِﻲْ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ، ﻓَﺈِﻧَّﻬُﻦَّ ﻋﻮﺍﻥ ﻋِﻨﺪَﻛُﻢْ، ﺃَﺧَﺬْﺗُﻤُﻮْﻫُﻦَّ ﺑِﺄَﻣَﺎﻧَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَ ﺍﺳْﺘَﺤْﻠَﻠْﺘُﻢْ ﻓُﺮُﻭْﺟَﻬُﻦَّ ﺑِﻜَﻠِﻤَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ، ﻭَ ﻟَﻬُﻦَّ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭِﺯْﻗُﻬُﻦَّ ﻭَ ﻛِﺴْﻮَﺗُﻬُﻦَّ ﺑِﺎﻟﻤَﻌْﺮُﻭْﻑِ
“Bertaqwalah kalian dalam masalah wanita. Sesungguhnya mereka ibarat tawanan di sisi kalian. Kalian ambil mereka dengan amanah Allah dan kalian halalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Mereka memiliki hak untuk mendapatkan rezeki dan pakaian dari kalian.” [HR. Bukhari dan Muslim]
[4] Membahagiakan istri butuh ilmu, silakan baca tulisan kami berikut: