Islam agama yang sempurna, memperhatikan juga masalah “sensitif” ini
Jangan sampai istri kecewa dan tidak suka terhadap suaminya karena suami impoten dan tidak mau berobat sama sekali atau benar-benar lemah syahwat dan tidak mau berusaha sama sekali, ketika diberi nasehat baik-baik oleh istrinya, sang suami justru marah
Terdapat beberapa kasus bahwa rumah tangga harus berakhir hanya karena masalah ranjang. Begitu juga ada wanita di zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang ingin cerai dari suaminya karena suaminya impoten. Hal ini perlu diperhatikan dan dimusyawarahkan dengan baik jika memang akan menjadi masalah.
Seorang suami harus memperhatikan hal ini. Syaikh Muhammad Mukhtar As-Syingkiti rahimahullah berkata,
ونبه العلماء على ذلك لما فيه من المفاسد، والعواقب الوخيمة، فإن المرأة تكره زوجها حينئذٍ، وتحس أنه يريد قضاء حاجته فقط، وأنه لا يلتفت إليها، ولا يريد أن يحسن إليها، ويكرمها في عشرته لها، فلربما حقدت عليه، ودخل الشيطان بينهما فأفسدها عليه، فيشرع بناءً على مقاصد الشرع العامة من حصول السكن والألفة، فعليه أن يعطي المرأة حقها
“Para ulama telah memperingatkan masalah ini karena ada mafsadah dan akibat yang buruk. Yaitu seorang istri membenci suaminya ketika itu. Istri merasa suaminya hanya sekedar ingin menunaikan syahwatnya saja, tidak perhatian dan tidak ingin berbuat baik kepadanya dan tidak menghormatinya dalam bermuamalah. Bisa jadi ia akan memusuhi suaminya, lalu setan masuk kemudian merusaknya. Syariat dibangun di atas tujuan umum untuk menciptakan kerukunan dan persatuan hati. Hendaklah ia memberikan hak kepada Istrinya.”
[Syarh Zadul Mustaqni’ bab ‘Usyratun Nisa’ ]
Demikian semoga bermanfaat
@RS Mitra Sehat, Wates, Yogyakarta tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan follow twitter