Jatuh Cintalah Kepada Banyak Orang?
Ada satu prinsip yang salah, tetapi masih saja ada penganutnya, bahkan ini dari seorang ustadz yang dikenal di Indonesia sebagai spesialis ustadz cinta karena terkenal dengan bukunya. Yaitu agar tidak kecewa banyaklah jatuh cinta kepada orang. Dengan kata lain semisal seorang ikhwan, maka ia mengejar beberapa akhwat, memberi lampu hijau kode-kode semi rahasia yang menggetarkan hati beberapa akhwat, menggetarkan hati dengan pandangan tajam berbalut malu diikuti tarikan wajah kebawah seolah menundukkan pandangan, memberikankan secuil perhatian tetapi sudah sangat menggetarkan.
Mengapa harus ke beberapa orang?
Alasan mereka agar tidak kecewa nantinya, memiliki banyak target dan cadangan. Jika yang target yang satu telah ada penjaga resminya, maka ia masih ada target yang lain.
Lebih-lebih akhwat di balik kegalauan dan kecemasaannya, maka prinsip ini cukup menenangkan bagi mereka, mengirim sinyal-sinyal lembut yang lebih menggetarkan lagi, membuka beranda hati untuk disinggahi beberapa ikhwan. Beberapa ikhwan yang ia anggap masuk kriteria, maka ia berusaha membakar, jika tidak ada api kobaran cinta, minimal ada asap berbau asmara. Ia hanya membuat-buat getaran saja, sehingga kelak ada beberapa ikhwan yang menaruh harapan kepadanya. Atau ada salah satu yang kelak akan maju.
Kita katakan prinsip ini kurang tepat. Ini bukti kurangnya keimanan terhadap janji Allah mengenai pasangan kelak yang baik jika dirinya sudah baik. Perhatikan kelemahannya:
-menunjukkan kurangnya iman terhadap janji Allah
-sakit hati
jika ada salah yang lebih dahulu mendahuluinya menuai aqad sah. Rasa sakit karena cinta, bisa membuat seseorang berkhayal agar memori otaknya dihapus. Begitu juga jika ada lawan jenis lainnya yang mendekati, maka dadanya sesak dan hatinya sakit. Sungguh ironis, sekiranya Allah memciptakan cinta untuk membuat bahagia tetapi ia merana karena cinta.
-membuang waktu, tenaga dan pikiran.
Karena yang namanya membakar asmara yang membuatnya mampu bergetar, tidak semudah membakar dengan menggoreskan pentul korek api. Asmara muncul dengan sakral dan perlahan-lahan menyusup. Tentu ini membuang waktu, tenaga dan pikiran apalagi jika targetnya beberapa orang. Hendaknya kita memperhatikan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
“Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” [HR. At-Tirmidzi no. 2318, hasan lighairihioleh Syaikh Shalih Alu Syaikh dalm Syarh al-Arbain an-Nawawiyah]
Demikian semoga bermanfaat,
@Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan follow twitter
pandangan tajam berbalut malu? hahahaha