Bimbingan IslamFatwa KedokteranFiqhKesehatan Islam

Penjelasan Berita tentang KIPI & Berita “Lumpuh/Meninggal” SETELAH/USAI divaksin

Terdapat pergeseran dan perubahan penekanan pola oknum antivaksin untuk memberitakan hal-hal yang tidak benar mengenai vaksin. (Silahkan anda tidak setuju vaksin/antivaksin, hanya saja, mohon tidak menyebarkan informasi tidak benar/hoax tentang vaksin)

Dahulu sekali mereka menggiatkan bahwa vaksin itu konspirasi yahudi dan Amerika, kemudian berpindah ke vaksin itu haram, berpindah ke bahaya vaksin dan kemudian sekarang ini yang sedang hangat-hangatnya berpindah ke KIPI vaksin.

Mari kita bahas:

1. Dahulu mereka menggunakan isu vaksin adalah konspirasi Yahudi dan Amerika untuk menghancurkan umat Islam (bawa-bawa agama), bahkan ada yang telah menulis buku tentang konspirasi ini (setahu kami ada 2 buku, dan kami dengan tim telah membuat tanggapan dengan buku ini) dan buku ini serta penulisnya diundang di beberapa pondok pesantren untuk membahas dan menekankan bahwa vaksin benar-benar agenda konspirasi untuk umat Islam

Fakta: Sekarang dengan mudahnya akses informasi dan internet, hal ini sangat mudah terbantahkan bahwa TIDAK BENAR vaksinasi adalah konspirasi, Depopulasi penduduk dan hanya untuk umat Islam saja.

Karena sudah tertanam “prasangka negatif” tentang vaksin (apalagi bawa-bawa nama yahudi dan amerika), inilah yang menjadikan beberapa oknum tetap kukuh antivaksin

2. Kemudian sempat ditekankan ke arah “vaksin haram” dan mengandung babi

Fakta: Vaksin program pemerintah Indonesia tidak mengandung babi. Informasi ini juga sangat mudah diakses dengan zaman internet ini. Kita bisa mendapatkan dengan mudah kandungan vaksin ini dan itu, ternyata tidak mengandung babi.

Fakta yang cukup membuat mereka cukup “kaget” bahwa, dahulunya oknum antivaksin sangat menuntut adanya sertifikasi halal vaksin meningitis. Mereka menekankan perlu patuh terhadap himbauan dan menghormati ulama, akan tetapi SETELAH KELUAR SERTIFIKASI HALAL untuk vaksin meningitis, mereka pokoknya tetap “antivaksin”.

3. Sempat ditekankan juga oleh mereka “vaksin berbahaya” karena mengandung ini dan itu.

Faktanya: Kandungan vaksin tidak berbahaya, misalnya oknum antivaksin menyebarkan bahaya alumunium dan merkuri pada vaksin, ternyata kandungan alumunium dan merkuri  pada ASI lebih banyak daripada vaksin

Fakta yang membuat mereka cukup “kaget” adalah indonesia merupakan salah satu pengekspor vaksin terbesar dunia melalui BUMN Biofarma (saham 100% milik bangsa). Indonesia mengekspor vaksin ke negara Asia Tengah dan Negara-negara Islam di Timur Tengah. Beberapa negar Timur tengah seperti Saudi, UEA, Bahrain dll MEWAJIBKAN vaksin dan ada hukumannya (jika tidak vaksin lengkap, anak tidak boleh sekolah). Tentu kita tidak ingin:
“Vaksin buatan negeri diwajibkan oleh negara lain tetapi ‘DIRIBUTKAN’ di negeri sendiri oleh oknum tertentu”

4. Setelah beberapa fakta tersebut terkuak, sekarang oknum antivaksin “hangat-hangatnya” giat menyebarkan berita KIPI yaitu Kejadian Ikutan Paska Imunisasi

Dengan mudahnya akses menyebarkan seperti sosmed dan ditambah dengan judul berita yang agak heboh dan tentu kepanikan dan khawatir orang tua akan anaknya. Maka disebarkan berita:

“Cacat SETELAH vaksin”
“Lumpuh/Meninggal USAI vaksin”
“Dibawa ke RS SETELAH vaksin”

Celah yang bisa dimanfaatkan, yaitu kami tenaga kesehatan juga tidak bisa berkomentar atau memberikan penjelasan terkait berita tersebut sesegera mungkin, karena butuh waktu untuk investigasi dan memeriksa.

Setelah keluar hasilnya, maka dipastikan itu BUKAN KIPI akibat melainkan karena pas ada penyakit yang lainnya yang bersamaan. Koran yang sama dan sumber berita yang sama pun memberitakan klarifikasinya, akan tetapi oknum antivaksin tidak mau memberitkan klarifikasinya 1 atau 2 pekan setelahnya, padahal sumber beritanya sama yaitu koran dan portal berita internet.

Contoh hal hal ini cukup banyak, kami telah buat pembahasan salah satunya di sini (klik):
https://muslimafiyah.com/penjelasan-klarifikasi-histeria-massal-pada-program-vaksin-anak.html

Demikian yang bisa kami jelaskan, agar paham mengenai vaksin silahkan membaca pembahasan lengkap kami mengenai vaksin (klik):
https://muslimafiyah.com/pembahasan-lengkap-mengenai-vaksinasi-di-situs-muslimafiyah-com.html

Demikian semoga bermanfaat

@ Yogyakarta Tercinta

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button