Perselingkuhan Menyebabkan Sering Berbohong, Gelisah bahkan KDRT
Para suami, para istri yang semoga rumah tangganya selalu berkah dan romantis
Jangan sekali-kali ikuti rayuan setan untuk selingkuh karena selingkuh itu:
Perzinahan dan mengkhianati janji suci yang disebutkan dalam Al-Quran sebagai “miitaqan qalidza”, yaitu perjanjian yang berat
Allah berfirman,
وَأَخَذۡنَ مِنكُم مِّیثَـٰقًا غَلِیظࣰا
Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat/berat (ikatan pernikahan) dari kamu. ( An-Nisa’: 21)
Orang yang selingkuh akan sering berbohong, berbohong sedang di mana, berbohong sedang sama siapa, yang semua itu akan memgantarkan pada kegelisahan dan ketidaktenangan yang ditukar hanya dengan nikmat sesaat
Setiap bertemu pasangan halalnya, akan muncul rasa tidak syukur karena membanding-bandingkan, lalu tidak ridha, lalu menghiasai dengan kebencian terhadap pasangan sampai tahap melakukan KDRT baik itu secara fisik maupun teror psikis
Tentu kita tidak suka jika ibu atau ayah kita diselingkuhi, kita tidak suka anak terutama anak perempuan kita diselingkuhi, kita tidak suka saudari kita diselingkuhi, maka jangan selingkuh dan berzina dengan ibu, anak perempuan atau saudari orang lain
Perhatikan hadits berikut,
Abu Umamah Radhiyallahu anhu bercerita, “Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”.
Orang-orang pun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, merekaberkata, “Diam kamu, diam!”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Mendekatlah”. Pemuda tadi mendekati beliau dan duduk.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain?”.
“Tidak demi Allah, wahai Rasul” sahut pemuda tersebut.
“Begitu pula orang lain tidak rela kalau ibu mereka dizinai”.
“Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?”.
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”.
“Begitu pula orang lain tidak rela jika putri mereka dizinai”.
“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?”.
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”.
“Begitu pula orang lain tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai”.
“Relakah engkau jika bibi (dari jalur bapakmu) dizinai?”.
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”.
“Begitu pula orang lain tidak rela jika bibi mereka dizinai”.
“Relakah engkau jika bibi (dari jalur ibumu) dizinai?”.
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”.
“Begitu pula orang lain tidak rela jika bibi mereka dizinai”.
Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata, “Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya dan jagalah kemaluannya”.
Setelah kejadian tersebut, pemuda itu TIDAK PERNAH lagi tertarik untuk berbuat zina”. [HR. Ahmad, shahih, Ash-Shahihah I/713 no. 370
Semoga Allah menjaga rumah tangga kaum muslimin
@ Lombok, Pulau Seribu Masjid
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com