AqidahBimbingan IslamKisahTauhid dan Aqidah

Sejarah Kesyirikan Pertama di Muka bumi dan di Jazirah Arab

#IndonesiaBertauhid

– Syirik adalah dosa terbesar yang di mana setan sangat berusaha agar manusia syirik menyekutukan Allah, agar Islam dan agama mereka sia-sia sehingga menjadi teman setan di neraka selama-lamanya

-Sejarah adalah cermin yang baik agar seseorang tidak jatuh dalam lubang yang sama, karenanya bangsa yang baik adalah bangsa yang menghormati sejarah mereka

-Berikut sejarah kesyirikan di muka bumi dan sejarah pertama kalinya berhala disembah di depan ka’bah, padahal sebelumnya manusia bertauhid dan sebelumnya ka’bah adalah rumah suci tempat beribadah kepada Allah semata

-Awalnya, sejak Nabi adam sampai Nabi Nuh berjarak 10 generasi (ingat umur mereka dahulu bisa mencapai 900 tahun), selama ini mereka semuanya berada di atas tauhid dan tidak menyekutukan Allah sama sekali, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu[1]

-Kemudian dari Kaum Nabi Nuh ada orang-orang shalih yang rajin ibadah dan bermanfaat bagi masyarakat serta dicintai kaumnya

-Ketika orang-orang shalih ini meninggal, mereka sangat sedih dan merasa kehilangan sekali

-Di sinilah setan melihat celah, setan membisiki mereka agar membuat semacam patung untuk mengenang mereka dan saat itu mereka tidak menyembah patung tersebut, hanya sebagai pengingat kenangan dengan melihat patung mereka akan semangat lagi

-Kemudian datang generasi setelahnya, setan membisiki secara perlahan, bahwa patung tersebut keramat dan harus dihormati dan diperlakukan istimewa serta punya kekuatan tertentu

-Kemudian generasi berganti dan setan membisiki bahwa patung tersebut harus disembah, akhirnya patung-patung orang shalih tersebut disembah. Kisah dijelaskan pula oleh Ibnu Abbas[2]

-Nama-nama orang shalih tersebut disebutkan dalam Al-Quran yaitu wadd, suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr.[3]

-Lihat bagaiman setan memanfaatkan patung-patung sebagai jalan menuju kesyirikan, karenanya dalam Islam dilarang keras membuat patung dan gambar yang bisa menampakkan ciri makluk yaitu memiliki mata dan wajah. Pelakunya akan mendapatkan siksaan paling berat di hari kiamat, sebagaimana dalam hadits[4]

-Lihat pula bagaimana setan memanfaatkan sikap ghuluw/berlebih-lebihan terhadap orang shalih. Karenanya Islam melarang keras hal ini, sebagaimana yang sudah kita bahas di tulisan sebelumnya[5]

-Demikianlah sejarah syirik pertaa kali dan begitu juga pola terjadi kesyirikan setelahnya, karenanya Allah mengutus Nuh sebagi Rasul pertama (ingat Rasul dan Nabi berbeda) untuk memberantas kesyirikan di muka bumi

-Kemudia sejarah kesyirikan pertama kali di kabah dan jazirah Arab pun mirip, dengan perantara patung berhala

-Seorang yang bernama ‘Amr bin Luhay Al-Khuza’i berdagang ke Syam dan dia melihat penduduk Syam menyembah patung berhala

-Ia meminta patung berhala tersebut kepada penduduk Syam dan membawanya ke Mekkah dan ia beri nama Hubal, berhala Hubal di pasang di dekat Ka’bah dan disembah oleh penduduk Mekkah dan Arab

-Kemudian datang berhala-berhala lainnya, sama juga motifnya yaitu berasal dari orang shalih, seperti berhala Lata, Lata adalah orang shalih yang dulu sering memberi makan gratis kepada jamaah haji di Mekkah, kemudia dibuatkan patung dan disembah, sudah kami bahas di tulisan ini[6]

-Nasib ‘Amr bin Luhay  Al-Khuza’i  sebagai pencetus kesyirikan Jazirah Arab sudah ditentukan yaitu di neraka sedang menarik ususnya yang terurai, sebagaimana dalam hadits[7]

-Demikianlah sejarah kesyirikan perlu kita ketahui agar kita tidak terjatuh kembali dalam lubang yang sama oleh bisikan setan

-Semoga kita selalu bisa mempelajari TAUHID, mengamalkannya dan mendakwahkannya terus-menerus

 

@Laboratorium RS Manambai, Sumbawa Besar – Sabalong Samalewa

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

 

[1] Ibnu Abbas berkata,

كان بين نوح وآدم عشرة قرون، كلهم على شريعة من الحق، فاختلفوا، فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين

”Antara Nuh dan Adam ada 10 generasi. Mereka semua berada di atas syariat yang benar. Kemudian mereka saling berselisih. Kemudian Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi gambar gembira dan kabar peringatan. (Tafsir At-Thabari 4/275, Mu’assasah Risalah, syamilah).

[2] Ibnu Abbas mengisahkan,

أَسْمَاءُ رِجَالٍ صَالِحِينَ مِنْ قَوْمِ نُوحٍ ، فَلَمَّا هَلَكُوا أَوْحَى الشَّيْطَانُ إِلَى قَوْمِهِمْ أَنِ انْصِبُوا إِلَى مَجَالِسِهِمُ الَّتِى كَانُوا يَجْلِسُونَ أَنْصَابًا ، وَسَمُّوهَا بِأَسْمَائِهِمْ فَفَعَلُوا فَلَمْ تُعْبَدْ حَتَّى إِذَا هَلَكَ أُولَئِكَ وَتَنَسَّخَ الْعِلْمُ عُبِدَتْ

Mereka adalah nama-nama orang soleh di kalangan kaumnya Nuh. Ketika mereka meninggal, setan membisikkan kaumnya untuk membuat prasasti di tempat-tempat peribadatan orang soleh itu. Dan memberi nama prasasti itu sesuai nama orang soleh tersebut. Merekapun melakukannya. Namun prasasti itu tidak disembah. Ketika generasi (pembuat prasasti) ini meninggal, dan pengetahuan tentang prasasti ini mulai kabur, akhirnya prasasti ini disembah. (HR. Bukhari 4920).

[3] Allah berfirman,

قَالَ نُوحٌ رَبِّ إِنَّهُمْ عَصَوْنِي وَاتَّبَعُوا مَنْ لَمْ يَزِدْهُ مَالُهُ وَوَلَدُهُ إِلَّا خَسَارًا . وَمَكَرُوا مَكْرًا كُبَّارًا. وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آَلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا

Nuh berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka, (21) dan melakukan tipu-daya yang amat besar”. (22) Dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan)wadd, dan jangan pula suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr.” (QS. Nuh: 21 – 23).

[4] Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِينَ يُشَبِّهُونَ بِخَلْقِ اللَّهِ
“Sesungguhnya manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah mereka yang menyerupakan makhluk Allah.” (HR. Al-Bukhari no. 5954 dan Muslim no. 5525 dan ini adalah lafazhnya)

[5] Silahkan baca link berikut:

Kafir Quraiys Tidak Menganggap Berhala Sebagai Rabb Mereka (Bandingkan Dengan  Kesyirikan Sekarang)

[6] Silahkan baca:

Kafir Quraiys Tidak Menganggap Berhala Sebagai Rabb Mereka (Bandingkan Dengan  Kesyirikan Sekarang)

[7] Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رَأَيْتُ جَهَنَّمَ يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا، وَرَأَيْتُ عَمْرًا يَجُرُّ قُصْبَهُ فِى النَّارِ، وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ سَيَّبَ السَّوَائِب

Aku melihat neraka jahannam sebagiannya saling membakar pada sebagian yang lain (apinya berkobar-kobar), dan aku melihat ‘Amr (bin Luhay al-Khuza’i) menarik-narik isi perutnya di dalam neraka. Dan dia adalah orang pertama yang memberikan persembahan berupa saa’ibah kepada berhala. (HR. al-Bukhari)

 

Related Articles

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button