Tidak Ucapkan “Selamat Natal” Lalu Dicap Intoleran dan Ekstrim?
Kami mendapatkan informasi, bahkan memiliki teman yang beragama nasrani, mereka tidak mempermasalahkan apakah kita harus mengucapkan selamat natal atau tidak.
Hubungan kita baik-baik saja, hubungan sosial, muamalah berjalan dengan baik saling membantu dan sebagainya.
Akan tetapi ada oknum yang mengaku orang Islam, mempermasalahkan orang yang tidak mau mengucapkan “selamat natal”.
Mereka menjuluki dengan ekstrim, tidak toleran, bahkan teroris.
Bijaklah orang yang mengatakan toleransi itu kita minum kopi, kamu minum teh, kita sama-sama menikmati, ngobrol asyik, tanpa harus memasukkan kopi ke tehmu dan tehmu ke kopiku.
Jadi itulah makna toleransi yang sebenarnya, silakan beribadah tanpa saling mengganggu.
Allah berfirman,
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (Al Kafiruun: 6)
Artikel www.muslimafiyah.com
Asuhan dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
(Alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta)