Aqidahsekedar sharing

‘Ain: Bagaimana Bisa Terjadi dan Apa Hikmah di Baliknya

[Rubrik: Sekedar Sharing]

‘Ain adalah penyakit yang disebabkan oleh pandangan, baik itu pandangan hasad maupun pandangan kagum. Yang mana pandangan hasad tersebut kemudian dimanfaatkan oleh setan untuk mengganggu manusia. ‘Ain bisa menyebabkan sakit, gila, bahkan kematian.

‘Ain ini tidak terbatas hanya menimpa manusia namun juga bisa menimpa hewan, rumah, dan benda-benda lainnya.

‘Ain itu benar-benar ada, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺣﻖُُ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺷﻲﺀ ﺳﺎﺑﻖ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﻟﺴﺒﻘﺘﻪ ﺍﻟﻌﻴﻦ

“Pengaruh ‘ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, ‘ainlah yang dapat melakukannya” [HR. Muslim 2188]

Baca juga: Mengobati Penyakit ‘Ain Pada Anak

Sebagian ulama mengatakan bahwa dzat ‘ain itu sendiri yang langsung merusak. Namun sikap kita juga harus pertengahan, jangan sedikit-sedikit merasa terkena ‘ain.

Syaikh Utsaimin pun mengatakan, “Engkau terkena ain bukan sebab rumahmu besar atau semisalnya. Tapi sebab kurang berdzikir.”

Dalil bahwa hasad dan orang yang hasad dapat memberikan keburukan adalah surat Al Falaq ayat 5,

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

“… dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”.

Sedangkan untuk dalil bahwa kagum juga dapat mengakibatkan keburukan ‘ain adalah hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada suatu waktu ada seorang sahabat yang terkena ‘ain karena pujian dan kekaguman sahabat lainnya, kemudian rasulullah bersabda:

قَالَ عَلَامَ يَقْتُلُ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ أَلَّا بَرَّكْتَ

“atas dasar apa engkau hendak membunuh saudaramu (dengan pujian tersebut)? Mengapa engkau tidak memohonkan keberkahan untuknya?” [HR. Ibnu Majah 3509]

Jadi ketika kita memuji orang lain jangan lupa ucapkan doa keberkahan seperti “baarakallahu fiik” (semoga Allah memberikan keberkahan kepadamu) dan sejenisnya.

Dibalik ‘ain ternyata ada hikmah yang luar biasa.

Hikmah dari ain adalah agar kita tidak sombong dan pamer. Bukan masalah kita dianugerahkan kekayaan. Yang mejadi masalah adalah ketika kita sombong di hadapan manusia dan kita pamerkan.

Bukan masalah bayi kita imut, ketika lahir ia lucu dan menggemaskan itu bukanlah sebuah kesalahan. Namun yang menjadi masalah ketika kita sombong lalu memamerkan kepada manusia dan lalai dari dzikir. Jika sudah sombong sudah pasti lalai.

Baca juga: Penyakit ‘Ain Juga Bisa Melalui Foto dan Video

Bukan sebuah kesalahan kita memiliki rumah yang bagus, mobil bagus dan semacamnya. Namun menjadi masalah ketika kita sombong dan memamerkan kepada manusia.

Apalagi di zaman sekarang dengan adanya sosial media, dengan mudahnya kita pamer apapun itu.

Semoga Allah memberikan kita perlindungan dari segala macam keburukan yang diakibatkan pandangan kagum dan hasad orang lain.

Artikel www.muslimafiyah.com (Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)

Related Articles

9 Comments

  1. bismillah
    assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    afwan ijin bertanya

    tentang masalah cadar,
    bolehkah mengenakan cadar bermodel Yaman/purdah yg panjang nya menutupi bagian depan dan belakang..
    karna ana khawatir jika memakai cadar bandana atau yg model lain nya yg di ikat di luar, lekukan kepala terlihat, ana lebih nyaman mengenakan cadar dengan model yaman yg tertutup sampai belakang, karna
    menggunakan model niqab yaman/purdah ikatan tali nya tertutup oleh lapisan kain purdah nya, sehingga tidak terlihat lekukan ikatan di bagian kepalanya namun bentuk purdah nya panjang menjuntai kebawah.?
    apakah hukum nya boleh ?

    jazakallah khayr ukh mohon dijawab

    wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    1. Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Boleh saja, semakin tertutup semakin bagus. Namun jangan sampai terlalu berbeda sehingga terlihat aneh di lingkungan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button