Al-Quran dan Musik Tidak Bisa Bersatu
[Rubrik: Faidah Ringkas]
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
حب الكتاب وحب ألحان الغناء … في قلب عبد ليس يجتمعان
“Cinta Al-Quran dan cinta musik lagu tidak akan berkumpul di hati seorang hamba” (Nuniyyah Ibnul Qayyim Hal.368)
Karenanya bagi seseorang yang ingin dekat dgn Al-Quran, ingin menjadikan alQuran sebagai pedoman hidupnya
Terlebih ingin menghapalkan al-Quran
Maka ia berusaha meninggalkan musik dan tidak mendengarkan musik
Bahkan ketika musik terdengar secara tidak sengaja bisa jadi dia segera berpaling meninggalkan tempat tersebut
Atau menutup telinga dan mengingkari dalam hati
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menutup telinga ketika mendengarkan musik seruling
Nafi Maula ibnu Umar berkata,
سمعَ ابنُ عُمرَ مِزمارًا فوضعَ أصبُعَيْهِ في أذُنَيْهِ، وَنَأَى عَن الطَّريقِ وقالَ لي: يا نافعُ هل تسمَعُ شَيئًا ؟ قلتُ: لا، فرَفعَ أصبُعَيْهِ مِن أذُنَيْهِ وقالَ: كُنتُ معَ النَّبيِّ – صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ – وسمعَ مثلَ هذا وصنعَ مِثلَ هذا
Ibnu Umar mendengar suara seruling lalu ia meletakkan dua telunjuknya di telinganya dan menjauh dari jalan. Ia berkata kepadaku, “Hai Nafi apakah kamu masih mendengarnya?” Aku berkata, “Tidak.” Maka ia melepas jarinya dari telinganya dan berkata, “Dahulu aku bersama Nabi Shallallaahu ‘alaihi Wasallam dan beliau mendengar sama dengan yang aku dengar dan beliau melakukan seperti apa yang aku lakukan.” (HR Abu Dawud no 4924)
Artikel www.muslimafiyah.com
Asuhan dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
(Alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta)