Belajar Agama untuk Ketenangan

Saudaraku,
Belajar agama itu agar kita merasa tenang, damai, dan tentram.
Belajar agama itu agar selalu ingat Allah.
Mengingat Allah membuat hati tenang dan tentram.
Allah Ta’ala berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Akan tetapi, apabila mayoritas
pembahasan dan postingan tentang
polemik, perdebatan,
bantahan, tahzir, membicarakan Fulan dan Allan,
terlalu sering bahas yang menimbulkan perdebatan,
hati selalu keras, ingin debat, ingin membalas—
apakah hati tenang?
Bukan tidak boleh membahas hal ini,
tapi ada adab dan aturan juga.
Tidak sembarang juga orang membahas.
Setelah dilihat,
mayoritas dan bahkan hampir seluruhnya,
pembicaraan dan postingan
isinya perdebatan, tahzir, dan mengundang kekeruhan.
Hendaknya kita sama-sama introspeksi.
Jika bahasannya debat dan membicarakan Fulan,
kita langsung semangat dan bergairah,
tidak lupa ikut komentar menyindir atau caci maki.
Tapi ketika ada bahasan tauhid dan akidah,
fikih dasar dan indahnya beragama,
tiba-tiba tidak tertarik dan tidak bergairah
untuk membahas dan mendakwahkannya.
Semoga ini jadi introspeksi bersama.
Silakan baca tulisan kami terkait:
APA TUJUANMU BELAJAR AGAMA
HINDARI BERDEBAT
https://muslim.or.id/37204-mengalah-dalam-debat-yang-tidak-bermanfaat.html
BELAJAR DAN MEMBAHAS AGAMA DARI HAL DASAR
https://muslimafiyah.com/belajar-mambahas-agama-dari-hal-yang-dasar.html
HINDARI TERLALU BANYAK MEMBAHAS FITNAH, PERDEBATAN, DAN MENCELA KESALAHAN ORANG LAIN, APALAGI ORANG AWAM
@Gemawang, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel: www.muslimafiyah.com