Kalau Tidak Pakai KPR Riba, Bagaimana Bisa Punya Rumah Di Zaman ini?

Ini adalah ungkapan sebagian orang yang mungkin belum paham benar, dan semoga Allah membuatnya paham serta segera kembali ke agama untuk merasakan bahagia yang hakiki.
Ungkapan yang sering kita dengar:
“Kalau gak pakai KPR yang riba, kita ngontrak terus ya? Gak akan punya rumah selamanya?”
Saudaraku,
Mari kita renungkan.
Kita tidak berdosa jika kita tidak punya rumah,
Tetapi kita berdosa jika membeli rumah dengan cara riba [1].
Punya rumah tidak wajib, tetapi menghindari riba itu wajib [2].
Saudaraku,
Jika kita pandang dengan “kacamata akhirat”,
Bukankah kita di dunia ini ibarat seperti “ngontrak”?
Rumah itu bukan punya kita selamanya.
Suatu saat kita akan tinggalkan selamanya [3].
Saudaraku,
Kita tinggalkan riba dan PASTI Allah ganti dengan yang lebih baik.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
ﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﻦْ ﺗَﺪَﻉَ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺍﺗِّﻘَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﻋْﻄَﺎﻙَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻪُ
“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah Ta’ala, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu (sebagai pengganti) yang lebih baik darinya.” (HR. Ahmad, shahih)
Sebenarnya, jika ragu-ragu meninggalkannya, bisa jadi ragu dengan Allah yang akan memberi ganti lebih baik.
Apakah kita termasuk yang ragu-ragu?
Bagaimana solusinya?
Islam dan syariatnya adalah solusi dan sempurna, hanya saja terkadang tidak sesuai dengan hawa nafsu kita yang jelek ini.
Beberapa solusi agar punya rumah sendiri:
Rajin bekerja dan menabung
Tidak boros dan sering membuang-buang harta
Jika memungkinkan, bisa beli rumah di daerah pinggir yang tanahnya masih murah, asalkan lingkungannya baik (bisa juga mengajak beberapa orang membeli tanah kapling)
Bisa mencicil beli tanah dahulu, baru membangun rumah pelan-pelan, walaupun kecil dahulu
Jika sudah ada dana tambahan, rumah lama bisa kita jual dan beli rumah baru yang lebih besar atau posisinya lebih baik
Ada juga tips berikut, mungkin bisa dicoba (klik link):
https://kangaswad.wordpress.com/2012/07/21/beli-rumah-nyicil-tanpa-kpr/amp/
Bagaimana kalau memang sangat sulit tidak punya rumah?
Bersabarlah sampai punya rezeki untuk membeli rumah.
Sampai kapan sabarnya?
Sabar sebentar saja, karena hidup di dunia ini hanya sebentar, “sehari atau hanya setengah hari saja.”
Allah berfirman:
قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الأرْضِ عَدَدَ سِنِينَ
قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلِ الْعَادِّينَ
قَالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab: ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’ Allah berfirman: ’Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.” (QS. Al-Mu’minuun: 112–114)
Hidup yang penting berkah dan bahagia.
Hidup tenang tanpa riba lebih nyaman,
Daripada hidup dikejar-kejar utang.
Satu hal yang ingin kami sampaikan,
Agar jadi kebaikan bagi saudara kami:
Allah dan Rasul-Nya telah mengumumkan perang bagi pelaku riba.
Tapi mengapa masih ada yang menerima tantangan perang dari Allah dan Rasul-Nya?
Allah berfirman:
فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ
“Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.” (QS. Al-Baqarah: 278–279) [4]
Kami doakan saudara kami kaum muslimin,
Bisa membeli rumah tanpa riba.
Bahagia dengan rezeki dan qana’ah.
@ Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel: www.muslimafiyah.com
Catatan kaki:
[1] Silakan baca tulisan kami lebih lanjut terkait “beli rumah dengan KPR riba”:
https://muslimafiyah.com/bersabar-dengan-tidak-membeli-rumah-melalui-kpr-riba-bank.html
[2] Silakan baca tulisan kami tentang bahaya riba: dosa yang paling ringan sebagaimana menzinahi ibu sendiri:
https://muslimafiyah.com/riba-yang-paling-ringan-dosanya-semisal-menzinahi-ibu-kandung-sendiri.html
[3] Silakan baca tulisan kami tentang harta kita yang sebenarnya:
[4] Silakan baca tulisan kami:
https://muslimafiyah.com/pengumuman-perang-dari-allah.html