Bimbingan Islamsekedar sharing

Kehidupan Dunia yang Sangat Sebentar

Pernahkah Anda merenungkan atau dahulu pernah terucap:

“Perasaan, baru kemarin aku masuk SMA, sekarang sudah mau kuliah”

“Perasaan, baru kemarin aku menghabiskan masa kecilku di kampung ini, sekarang aku sudah siap akan menikah dengan teman sekampung”

“Bang, perasaan baru saja kemarin anak kita bermain-main dan kita gendong-gendong, sekarang sudah minta nikah ya bang”

“Perasaan, baru kemarin anak nikah, sekarang aku sudah punya banyak cucu”

“Perasaan baru kemarin aku bertemu dengan sahabat-sahabatku, sekarang satu per satu mereka mulai menghadap Allah, di usiaku yang sudah 65 tahun ini.

Demikianlah, dunia ini terasa sangat sebentar, sedangkan akhirat adalah kampung abadi, kekal, kekal dan dikekalkan selama-lamanya, tetapi mengapa kita selalu melupakan akhirat?

Dunia ini sangat singkat, jika dibandingkan dengan kehidupan satu hari di akhirat yang menyamai 1000 tahun di bumi.

Allah berfirman,

ﻭَﺇِﻥَّ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺑِّﻚَ ﻛَﺄَﻟْﻒِ ﺳَﻨَﺔٍ ﻣِﻤَّﺎ ﺗَﻌُﺪُّﻭﻥَ

“Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al Hajj: 47).

Umur manusia rata-rata adalah 60-70 tahun, sebagaimana dalam hadits,

ﺃَﻋْﻤَﺎﺭُ ﺃُﻣَّﺘِـﻲ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﺴِّﺘِّﻴْﻦَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﺒْﻌِﻴْﻦَ ﻭَﺃَﻗَﻠُّﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳَﺠُﻮﺯُ ﺫَﻟِﻚَ

“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yang bisa melampaui umur tersebut ” (HR. Ibnu Majah: 4236, hasan shahih)

Jika satu hari akhirat 1000 tahun

Umur manusia 60-70 tahun (rata-rata= 65)

Maka kehidupan di dunia kurang lebih HANYA 1,5 jam saja hari di akhirat.

Karenanya berbagai kesenangan dunia yang melalaikan kita akan akhirat adalah kesenangan yang sangat sebentar

Allah berfirman,

ﻗُﻞْ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻗَﻠِﻴﻞٌ ﻭَﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓُ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟِﻤَﻦِ ﺍﺗَّﻘَﻰ

“Katakanlah: “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. An Nisa’:77)

ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ

“Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185)

Semoga kita selalu ingat kampung abadi kita akhirat dan dunia tidak melalaikan kita.

“Dunia di tangan, akhirat selalu di hati”

@Pesawat Wings Air Surabaya – Madura

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel: www.muslimafiyah.com

Related Articles

2 Comments

  1. Jazakallahu khairan katsiran ustadz atas tulisannya, sangat bermanfaat sekali tentunya…
    Semoga kita semua termasuk kedalam golongan hamba2-Nya yang senantiasa ingat dengan kampung akhirat yang kekal abadi dan dijauhkan dari kelalaian akan dunia yang fana ini…

Leave a Reply to Al-Seranji Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button