Faidah Ringkas

Zaman “Dark Ages” Eropa Dahulu Karena Percaya Takhayul & Khurafat

[Rubrik: Faidah Ringkas]

Dahulu orang Eropa pernah mengalami periode sejarah yang disebut Dark Ages (abad kegelapan). Saat itu, banyak terjadi perang, kelaparan, dan pandemi. Pada era tersebut, orang-orang Eropa terkungkung dengan khurafat, takhayyul, dan keyakinan-keyakinan gereja yang bertolak belakang dengan ilmu pengetahuan.

Salah satu hal tersulit yang harus dilewati oleh orang Eropa saat itu adalah merebaknya wabah Pes yang kemudian dikenal dengan sebutan Black Death (maut hitam). Black Death merupakan peristiwa pandemi paling bersejarah bagi umat manusia yang menghancurkan populasi di Eropa, ada puluhan juta nyawa manusia yang melayang. Pandemi Corona yang baru saja menimpa dunia belum ada apa-apanya.

Para ilmuwan saat itu belum mengetahui apa gerangan penyebab wabah merebak. Akibatnya, spekulasi mulai bermunculan, ditambah mitos dan khurafat yang banyak diyakini oleh orang-orang Eropa saat itu semakin memperparah keadaan. Banyak orang yang menuding kucing sebagai penyebab musibah tersebut, sebagai pembawa kutukan dan jelmaan iblis. Dampaknya sejumlah kucing dibantai, membuat perkembangan populasi tikus sebagai penyebar virus Pes semakin menggila.

Berkebalikan dengan kondisi kaum muslimin, ketika Dark Ages melanda eropa, kaum muslimin sedang mengalami periode keemasan dalam bidang ilmu pengetahuan. Banyak muncul penemuan-penemuan dari ilmuwan muslim. Negeri Andalus (sekarang Spanyol) menjadi kiblat pengetahuan, para Raja-Raja Eropa berlomba-lomba menyekolahkan anaknya kesana. Ilmu-ilmu seperti aljabar, algoritma, ilmu tentang alkohol, merupakan warisan ilmu kaum muslimin.

Peristiwa Dark Ages hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum muslimin, agar tidak mudah mempercayai khurafat, takhayyul, dan keyakinan-keyakinan yang tidak jelas pondasinya dalam agama atau tidak terbukti secara penelitian ilmiah. Sayangnya sebagian kaum muslimin malah kecanduan dengan takhayyul dan khurafat, buktinya banyak sekali keyakinan-keyakinan aneh yang muncul ketika pandemi corona menimpa manusia. Banyak juga yang mengaitkan penyebab pandemi ini dengan khurafat. Bukannya malah memperbaiki kondisi malah semakin memperburuk keadaan.

Mitos, takhayul, dan khurafat termasuk dalam bentuk tathayyur atau thiyarah yang mengandung kesyirikan, karena thiyarah itu menggantungkan hati pada perkara yang khayalan (tidak punya kaitan apa-apa). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎لاَ عَدْوَى ، وَلاَ طِيَرَةَ ، وَلاَ هَامَةَ ، وَلاَ صَفَرَ

“Tidak dibenarkan menganggap penyakit bisa menular dengan sendirinya (tanpa ketentuan Allah), tidak dibenarkan beranggapan sial, tidak dibenarkan pula beranggapan nasib malang karena tempat, juga tidak dibenarkan beranggapan sial di bulan Safar.” (HR. Bukhari, no. 5757 dan Muslim, no. 2220)

Artikel www.muslimafiyah.com (Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button