Faidah Ringkas

Buatlah Anak Punya Kenangan Indah Masa Kecil

[Rubrik: Faidah Ringkas]

Masa kecil adalah masa yang tidak begitu lama. Anak kita yang rasanya baru lahir kemarin sekarang sudah besar saja. Jangan sampai kita sebagai orang tua melalaikan masa-masa emas ini untuk mendampingi pertumbuhannya, perkembangannya, dan pendidikannya. Usia dini pada anak merupakan masa penting yang berdampak besar terhadap bawah sadar anak dalam jangka panjang.

Anak-anak sangat mudah menyerap berbagai hal yang mereka alami dan rasakan. Terbukti banyak hal dari diri kita sekarang yang merupakan dampak dari kejadian yang kita alami dan terima saat kita kecil dulu. Oleh karena itu, sebagai orang tua sangat perlu kiranya membangun dan menumbuhkan kedekatan dengan anak yang bisa diingatnya ketika sudah besar nanti.

Kita sendiri seringkali mengingat kembali pesan orang tua kita saat kecil dahulu, lalu pesan itulah yang kita jadikan pegangan hidup sekarang. Dalam banyak hadits kita jumpai bagaimana pengalaman para sahabat saat mereka kecil dahulu bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka masih mengingat memori-memori itu.

Dari sahabat Mahmud bin Ar-Rabi’ radhiyallahu ‘anhu, ia mengisahkan,

عَقَلْتُ مِنَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم مَجَّةً مَجَّهَا فِي وَجْهِي، وَأَنَا ابْنُ خَمْسِ سِنِينَ مِنْ دَلْوٍ

“Yang aku ingat sekali dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah semburan air dari mulutnya ke wajahku, (air tersebut) beliau (semburkan dengan) mengambilnya dari sebuah ember, dan kala itu aku berumur lima tahun.” (HR. Bukhari no. 77)

Bahkan memori saat usia 5 tahun masih tersimpan kuat dalam ingatan beliau hingga dewasa lalu diriwayatkan kepada murid-muridnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga biasa memberikan pengajaran kepada anak kecil sehingga menjadi pegangan kuat untuknya saat dewasa. Dari sahabat Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma beliau berkata,

كُنْتُ: خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً فَقَالَ لِي: (( يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باِللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ

“Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena-pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.’” (HR. Tirmidzi, no. 2516)

Oleh karena itu, orang tua harus sering-sering meluangkan waktu untuk berinteraksi, bermain, dan belajar bersama anak. Sebab pengalaman-pengalaman tersebut bisa memberikan kenangan jangka panjang dan perasaan yang ditimbulkan dari pengalaman tersebut terus bertahan dalam hati dan pikiran anak. Akhirnya pada saat anak tumbuh dewasa dia akan mengingat berbagai kenangan manis itu.

Artikel www.muslimafiyah.com
Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
(Alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button