Dakwah Bukan Untuk Disenangi Orang Banyak Saja, Tapi Menyampaikan Kebenaran

Saudaraku yang semoga dirahmati Allah,
Dakwah ini adalah bagaimana menyampaikan kebenaran, menyampaikan Al-Qur’an dan sunah dengan pemahaman Salafus Saleh. Bukan semata-mata agar manusia senang, kemudian mereka mengikuti dakwah.
Tentu sangat baik kebenaran disampaikan dan banyak manusia yang ikut.
Semoga kita tidak ikut-ikutan juga model dakwah: “Hanya menyampaikan yang makruf tetapi meninggalkan nahi mungkar.” Lebih baik menyampaikan yang makruf saja, seperti indahnya Islam saja, sunah saja, kemudahan-kemudahan, dan rukhsah syariat.
Apabila kita nahi mungkar, menjelaskan kesalahan yang terjadi yang dilakukan banyak manusia, manusia akan lari. Akhirnya, “dakwah nahi mungkar” ditinggalkan total.
Jika disampaikan tentang syirik, bid’ah, maksiat yang dianggap biasa seperti riba, jilbab tabarruj, safar tanpa mahram, manusia akan lari (katanya).
(Mohon diingat: menjelaskan ini syirik/bid’ah, bukan berarti memvonis pelakunya adalah ahli syirik/bid’ah, karena menjelaskan hukum berbeda dengan memvonis).
Saudaraku,
“Katakan yang benar, walaupun pahit”[1]. Kita sampaikan nahi mungkar, akan tetapi tentu dengan lembut dan hikmah. Sesuai tempat, sesuai keadaan, dan sesuai kondisi yang didakwahi. Memilih kata yang baik jika itu sensitif. Memilih kata dari hati yang ikhlas karena akan masuk ke hati juga.
Sampaikanlah. Jangan kita tinggalkan sama sekali nahi mungkar. Jika mereka menolak, maka doakan mereka agar mendapatkan hidayah. Janganlah mereka dicela atau disindir, karena tugas kita hanya menyampaikan saja [2]. Adapun hidayah taufik itu hanya milik Allah.
Terkadang bukan dakwahnya yang keras, tetapi hati yang belum siap menerima kebenaran, walaupun dakwah itu selembut kapas.
Janganlah kita sedih jika sedikit yang menerima dakwah. Selevel para nabi saja, dakwah seumur hidup, ada yang hanya punya satu atau dua pengikut, bahkan ada yang tidak punya pengikut sama sekali [3]. Apakah dakwah nabi tersebut gagal?
Semoga Allah memberi berkah pada dakwah kita.
Semoga hati manusia terbuka dengan dakwah tauhid dan manisnya iman.
Semoga dakwah kita berbuah surga tertinggi.
@ Kuala Lumpur, Malaysia
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
Catatan Kaki:
- Sebagaimana salah satu pesan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Abu Dzar,
ﻭَﺃَﻣَﺮَﻧِﻰ ﺃَﻥْ ﺃَﻗُﻮﻝَ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻣُﺮًّﺍ
“Beliau memerintahkan untuk mengatakan yang benar walau itu pahit.” (HR. Ahmad 5: 159. Hasan) - Sebagaimana dalam firman Allah:
ﻭَﻣَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟْﺒَﻠَﺎﻍُ ﺍﻟْﻤُﺒِﻴﻦُ
“Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.” (Yasin:17) - Sebagaimana dalam hadits berikut: Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
…عرضت علي الأمم، فرأيت النبي و معه الرهط، والنبي و معه الرجل والرجلان والنبي ليس معه أحد
“Diperlihatkan kepadaku umat-umat, lalu aku melihat seorang Nabi bersamanya ar-rahth (sekelompok orang yang terdiri dari 3-10 orang), dan seorang Nabi bersamanya seorang dan dua orang, dan seorang Nabi tidak ada bersamanya seorang pun…..”(HR. Bukhari dan Muslim)



